Bola.com, Malang - Sepertinya label marquee player bukan jaminan untuk bisa jadi andalan di kompetisi Liga 1 2017. Setelah Carlton Cole dan Michael Essien mendapat peringatan dari Persib Bandung karena minim kontribusi, kini Arema FC melakukan langkah sama.
Marquee player Arema, Juan Pablo Pino, diberi pelajaran dengan berlatih bersama skuat cadangan. Penyebabnya, mantan pemain Galatasaray dan AS Monaco tersebut dinilai tampil kurang ngotot.
"Kami butuh pemain yang mau tampil habis-habisan untuk Arema. Sebenarnya secara skill, Pino tidak ada masalah. Tapi, dia tidak mau lebih fight saat kehilangan bola," kata pelatih Arema, Aji Santoso.
Dalam lima kali pertandingan yang dijalani Pino, Arema tidak bisa menang dengan jumlah gol lebih dari dua. Padahal, dia direkrut untuk mempertajam lini depan. "Intinya, kami akan turunkan pemain yang mau habis-habisan mengerahkan semua kemampuannya untuk Arema," jelas Aji.
Baca Juga
Namun, Aji masih menyangkal bila peringatan itu menjadi tanda Pino segera dilepas Arema. Santer beredar jika eks pemain Timnas Kolombia itu masih malas di lapangan, kontraknya bisa berakhir di tengah jalan. "Kalau persoalan pencoretan, belum sampai sana," imbuh pelatih 48 tahun itu.
Besar kemungkinan saat Arema menjamu Mitra Kukar, Minggu (28/5/2017), Pino jadi penghuni bangku cadangan. Shock therapy ini ditujukan agar dia bisa lebih maksimal jika mendapat kesempatan bermain.
Selama Arema mengalami tren negatif, Pino jadi salah satu yang dijadikan kambing hitam. Sebagai pemain dengan kontrak tertinggi namun kontribusinya masih lebih besar pemain lokal.
Arema justru tampil bagus dan menjadi juara Piala Presiden justru saat Pino belum merapat ke Malang. Hal ini sebenarnya sempat dikhawatirkan manajemen Arema. Mereka berpikir kehadiran marquee player bisa merusak keharmonisan tim. Kekhawatiran itu sekarang mulai terbukti. Apalagi Pino jarang membaur dengan pemain lain karena kendala bahasa.