Bola.com, Jakarta - Atlet angkat berat nasional, Sandra Diana Sari, mengaku tak memiliki niat menjatuhkan citra Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan pemerintah Indonesia terkait aksi meminta dan mengumpulkan uang receh di jalan. Terkait aksi tersebut, Sandra berpeluang mendapatkan sanksi dari KONI Sumatra Barat.
Baca Juga
Cerita pilu Sandra Diana Sari bermula ketika dia dibantu oleh teman-temannya mengumpulkan uang receh di jalanan Kota Padang. Aksi tersebut dilakukan Sandra tentu bukan tanpa alasan.
Sandra mengumpulkan donasi untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dan persiapan yang dilakukannya untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Angkat Berat di Medan, pada Oktober 2017. Aksi tersebut langsung viral dan mengundang rasa prihatin dari masyarakat.
Apalagi Sandra adalah atlet yang berprestasi dan baru mengharumkan nama Indonesia di Kejuaraan Angkat Berat Asia 2017. Aksi tersebut pun mencuri perhatian dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang berjanji membantu mengatasi permasalahan Sandra.
"Sejauh ini belum dapat informasi mengenai kelanjutan nasib saya. Mengenai sanksi, saya juga belum mendapatkan informasi lagi," kata Sandra kepada Bola.com melalui pesan instan, Sabtu (27/5/2017).
"Saya sebenarnya sih tidak mau dapat sanksi karena aksi kemarin sama sekali tidak ada niat untuk menjelekkan nama KONI atau pemerintah. Saya dan teman-teman hanya ingin dihargai dan dianggap sebagai atlet berprestasi."
"Begitu juga dengan niat untuk merendahkan organisasi PABBSI, sama sekali tidak ada. Kalau pada akhirnya karena aksi terkena sanksi, saya juga belum tahu harus bagaimana karena itu urusan klub dan pelatih," ujar dara kelahiran Payakumbuh, 4 mei 1995 itu.
Sembari menunggu kepastian soal nasibnya, Sandra kini bekerja di sebuah warung makan di Padang, Sumatra Barat. Penyumbang empat medali emas di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2017 itu bekerja dari pagi hingga sore demi upah senilai Rp 70 ribu per hari.