Bola.com, Bekasi - Kiper utama Arema FC, Kurnia Meiga, masuk daftar panggil Timnas Indonesia U-22 saat melakoni uji coba melawan Kamboja dan Puerto Rico pada 8 dan 13 Juni 2017. Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, memanggil lima pemain senior termasuk Kurnia Meiga untuk diperbantukan dalam pertandingan tersebut.
Tetapi, pemanggilan ini membuat manajemen dan pelatih Arema waswas. Sebab, Meiga perannya sangat penting sebagai kiper utama. Sebenarnya, bukan hanya Meiga yang dipanggil untuk melakoni dua uji coba internasional tersebut. Dua pemain muda Arema, Bagas Adi dan Hanif Sjahbandi, juga dipanggil.
Namun khusus Meiga, Arema terasa agak berat melepasnya. "Sementara manajemen belum dapat surat pemanggilan resmi dari timnas. Kalau negara butuh, mau bagaimana lagi," kata Media Officer Arema, Sudarmaji.
Baca Juga
Dalam daftar kiper, Arema masih punya Dwi Kuswanto yang musim lalu jadi kiper kedua Persela Lamongan. Namun, kualitasnya tentu masih di bawah Meiga. Arema berharap agenda timnas tidak berbenturan dengan Liga 1 sehingga Meiga tetap bisa main untuk Arema.
"Kami belum tahun kapan Meiga mulai gabung timnas. Dia salah satu bagian penting Arema, jadi harapannya agenda timnas tidak berbenturan dengan jadwal pertandingan klub," kata pelatih Arema FC, Aji Santoso.
Namun, harapan Aji tampaknya sulit terkabul karena Timnas U-22 berencana melakoni uji coba di Kamboja antara 5-8 Juni. Sedangkan uji coba di kandang sendiri melawan Peurto Rico digelar 13 Juli.
Artinya, Meiga bisa absen dalam sepekan di Liga 1, yaitu pekan ke-10. Waktu itu, Arema akan menjamu Perseru Serui (10/6/2017) karena pertandingan itu berada diantara dua laga uji coba Timnas U-22.
Musim ini, komposisi kiper Arema tidak setangguh musim lalu. Ketika Meiga absen, ada dua kiper senior yang siap beraksi, yakni Achmad Kurniawan dan Kadek Wardana. Namun, AK sudah tutup usia sedangkan Kadek gabung Bali United.
Arema tidak punya pilihan kecuali menurunkan Dwi Kuswanto karena dua kiper cadangan lainnya masih masuk kategori U-22 dan minim pengalaman, seperti Utam Rusdiana dan Ahmad Ibnu Adam.