4 Faktor Penentu Sukses Timnas Indonesia U-19 saat Jajal Ceska

oleh Ario Yosia diperbarui 03 Jun 2017, 06:01 WIB
Timnas Indonesia U-19 Berpeluang Atasi Ceska jika Fokus 4 Hal Ini (Bola.com/123RF.com)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 tampil menawan saat menghadapi Brasil U-20 di laga perdana penyisihan Turnamen Toulon 2017. Tim asuhan Indra Sjafri hanya kalah tipis 0-1. Sepanjang laga pasukan Garuda Muda bisa mengimbangi permainan Tim Samba.

Selanjutnya, Rachmat Irianto dkk. akan menjajal kekuatan Rep. Ceska pada Sabtu (4/6/2017) di Stadion Stade Persemain, Prancis. Pertandingan ini krusial, menjadi penentu nasib Tim Merah-Putih apakah bisa melaju ke babak knock-out atau tertahan di penyisihan.

Advertisement

Bukan tugas ringan bagi Timnas Indonesia U-19 karena seperti disampaikan pelatih Skotlandia U-20, Scot Gemmil, Rep Ceska U-19 merupakan tim kuat.

Rep Ceska U-19 dalam kepercayaan diri tinggi menyusul kemenangan 3-2 atas Skotlandia U-20 pada laga pertama penyisihan Grup C Turnamen Toulon 2017, Rabu (31/5/2017) malam.

Pada pertandingan yang dimainkan di Stadion d'Honneur Marcel Roustan, Prancis itu, Rep Ceska sempat tertahan 2-2 sebelum sang kapten tim, Martin Graiciar, menjadikan Ceska unggul 3-2 pada menit ke-65. Skor itu bertahan hingga pertandingan berakhir.

Dua gol lain Rep Ceska dihasilkan lewat Ondrej Chveja menit ke-36 dan Ondrej Sasinka menit ke-46.

Seusai pertandingan, Martin Graiciar mengungkapkan ia dan rekan setim sempat tidak menyangka bila pertandingan itu bakal diwarnai dengan lima gol.

 

"Pertandingan yang sulit buat kami karena mereka lebih tua dibandingkan kami dan mereka sangat kuat. Mereka juga punya pemain-pemain bagus, salah satunya bermain bersama Leipzig di Bundesliga. Kami tahu pertandingan ini akan jadi laga sulit, tapi kami tidak berharap mencetak begitu banyak gol," kata Graiciar seperti dikutip di situs resmi turnamen, Kamis (1/6/2017).

 

"Kepercayaan diri saya meningkat setelah saya membuat asisst. Saya juga mencetak gol dan senang dengan hal ini. Secara pribadi, saya tidak tahu apakah saya bisa jadi top scorer di turnamen ini. Setelah pertandingan ini, saya bisa bilang kami bisa melakukan  semuanya, kami ingin menang. Saya pikir kami cukup kuat, kami bisa memenangi lebih banyak pertandingan lagi," ujar penyerang FC Slovan  Liberec di Liga Pertama Ceska itu.

Pelatih Tim Merah-Putih, Indra Sjafri, mengaku sudah melakukan evaluasi pasca duel kontra Brasil U-20. Ia memiliki keyakinan kalau anak-asuhnya bakal bisa mengatasi kekuatan Rep. Ceska, namun dengan catatan.

"Anak-anak sudah bermain bagus saat menjajal Brasil. Kami masih bisa bermain baik lagi. Kekurangan yang ada akan kami perbaiki lagi agar lebih baik lagi saat melawan Rep Ceska," kata Indra Sjafri.

Pelatih asal Sumbar itu mengungkapkan bila saat melawan  Brasil, kondisi para pemainnya masih belum 100 persen beradaptasi dan masih terkena jetlag.

Berdasarkan analisis Bola.comTimnas Indonesia U-19 berpeluang menuai hasil positif saat menjajal Rep. Ceska jika bisa mencermati beberapa hal ini:

2 dari 5 halaman

Penyerang Lebih Tenang

Egy Maulana Vikri, ditempel ketat pemain Brasil U-20. (Bola.com/Toulon Tournament)

1. Penyerang Lebih Tenang

Saat menghadapi Brasil U-20, Timnas Indonesia U-19 menguasai jalannya pertandingan. Brasil bahkan kalah persentase penguasaan bola. Timnas Indonesia U-19 menguasai 52 persen bola, berbanding 48 persen Tim Selecao.

Walau memang efektivitas menyerang Tim Garuda Muda kalah dibanding lawan. Sepanjang laga Indonesia hanya empat kali melakukan 4 shoot (2 on target), sementara itu Brasil 13 kali (6 on target).

Trio penyerang Tim Garuda Muda, Egy Maulana Vikri-Haris Saghara Putra-Feby Eka Putra, diharapkan bermain lebih tenang.

Mereka harus lebih berani melakukan tusukan ke area pertahanan Rep. Ceska. Juga melakukan permainan kombinasi untuk memecah konsentrasi kubu lawan.

Pada babak kedua pertandingan versus Brasil, Tim Merah-Putih sempat mendapat beberapa peluang emas. Salah satunya lewat tendangan Adha Nurrokhim, memanfaatkan assist Haris Saghara pada menit 72.

Sebelumnya, Witan Sulaeman pada menit 56 sempat melayangkan tendangan berbahaya yang membentur tiang gawang lawan. Saat menghadapi Rep. Ceska, lini depan harus meningkatkan frekuensi tendangan atau upaya melakukan penetrasi ke area kotak penalti lawan.

Para penyerang juga semestinya bermain lebih tenang, tidak perlu terburu-buru mengeksekusi peluang. Indra Sjafri secara spesifik menyebut ketajaman lini serang Tim Garuda masih menjadi pekerjaan rumah terbesar yang ia harus benahi.

3 dari 5 halaman

Berani Pegang Bola

Muhammad Iqbal, Timnas Indonesia U-19 kudu memenangi pertarungan di lini tengah saat jumpa Rep. Ceska. (Bola.com/Toulon Tournament)

2. Berani Pegang Bola

Permainan Timnas Indonesia U-19 saat bersua Brasil U-20 begitu tenang. Permainan umpan pendek dari kaki ke kaki diperagakan oleh Rachmat Irianto dkk. dari lini pertahanan ketika membangun serangan.

Walau kalah postur tubuh dengan para pemain Brasil, penggawa Garuda Muda terlihat tidak kalah nyali. Justru anak-anak asuhan Indra Sjafri itu tampak tenang dalam mengalirkan bola dan sabar dalam membangun serangan.

Melakukan delay permainan pun dilakukan dengan baik oleh para pemain Tim Merah-Putih. Penjaga gawang kita, Muhammad Riyandi, pun dilibatkan dalam permainan bola-bola pendek tersebut.

Kiper Barito Putera itu bahkan sangat tenang ketika para pemain Brasil melakukan tekanan kala ia menerima backpass dari rekan setimnya.

Ketenangan ini diharapkan mampu diulang saat pertandingan selanjutnya melawan Rep. Ceska. Gaya bermain Martin Graiciar cs. berbeda dengan Tim Samba. Mereka bermain dengan mengedepankan speed and power.

Rep. Ceska bakal memaksimalkan benar keunggulan postur pemainnya. Para pemain Timnas Indonesia U-19 tak boleh kalah nyali saat melakukan duel satu lawan satu.

Jika berani memegang kendali permainan, timnas bisa mendapat sejumlah keuntungan. Kubu lawan yang coba mematikan pergerakan Tim Merah-Putih bakal sering melakukan pelanggaran. Indonesia bakal mendapat peluang dari skema set piece.

4 dari 5 halaman

Soliditas Lini Belakang

Muhammad Riyandi, saat Timnas Indonesia U-19 menjajal Rep. Ceska bakal sering menghadapi umpan lambung tajam dari dua sisi sayap. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

3. Soliditas Lini Belakang

Performa kuartet lini belakang Timnas Indonesia U-19, Muhammad Rifad Marasabessy, Nurhidayat Haji Haris, Rachmat Irianto, serta Firza Andika, saat laga kontra Brasil U-20 mendapat banyak pujian.

Kompaksitas para bek membendung arus serangan Tim Negeri Samba amat rapi. Jarang para penyerang Brasil mendapat ruang bebas.

Sepanjang laga Brasil hanya bisa melakukan shoot on target sebanyak tiga kali. Para bek Indonesia amat bernyali memegang bola dan melakukan operan ke sesama sekalipun mendapat pressing dari Brasil.

Tantangan para pemain belakang di laga lanjutan melawan Rep. Ceska agak berbeda. Jika para penyerang Brasil lebih banyak melakukan tekanan dengan skema umpan-umpan pendek merapat, Rep. Ceska bakal lebih intens melakukan serangan dengan umpan-umpan lambung.

Rep. Ceska bakal memaksimalkan keunggulan dari sisi postur.Yang kudu dicermati adalah bagaimana bek-bek Indonesia siap menghalau crossing berbahaya dari dua sisi sayap.

Kiper, Muhammad Riyandi, harus lebih berani memotong bola-bola udara untuk menghindari kemungkinan buruk ada pemain Rep. Ceska melakukan sundulan mematikan.

5 dari 5 halaman

Stamina Prima

Timnas Indonesia U-19, daya tahan fisik diuji permainan cepat Rep. Ceska. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

4. Stamina Prima

Hanya punya waktu istirahat sehari penggawa Timnas Indonesia U-19 diharapkan bisa melakukan recovery cepat. Menghadapi lawan yang mengandalkan kecepatan seperti layaknya Rep. Ceska dibutuhkan stamina yang prima.

Saat menjajal Brasil ketahanan fisik Nurhidayat Haji Haris dkk. tidak teruji secara maksimal, karena Brasil cenderung bermain dalam tempo lambat. Situasinya bakal berbeda saat berjumpa Rep. Ceska.

Sepanjang pertandingan anak-anak Garuda Muda bakal sering diajak melakukan sprint oleh tim lawan. Nah di sinilah kecerdikan anak-asuh Indra Sjafri diuji.

Timnas Indonesia U-19 harus bisa memegang kendali permainan. Dengan memenangi penguasaan bola, Tim Garuda Muda bisa memperlambat tempo permainan. Otomatis stamina tidak akan terkuras.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait