Bola.com, Bandung - Djadjang Nurdjaman sudah menyampaikan keinginan mundur dari jabatan pelatih kepala Persib Bandung secara lisan kepada manajer serta para pemain Persib di ruang ganti Stadion Patriot, Bekasi, tidak lama setelah kalah 0-2 dari Bhayangkara FC (4/6/2017).
Keputusan mundur disebut Djadjang, salah satunya sesuai keinginan keluarga yang tidak sampai hati mengetahui Djadjang kerap mendapatkan kritikan pedas dari kalangan suporter.
Pandangan berbeda terkait persoalan ini disampaikan dirijen Viking Persib Club, Yana Umar. Yana menegaskan bila pergantian pelatih saat ini tidak tepat. Apalagi, sejauh ini Persib belum pernah kalah di kandang.
"Saya pikir bukan obat yang terbaik dengan mengganti pelatih dan selama ini tim belum pernah kalah di kandang, hanya kalah di tandang," jelas Yana di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Senin (5/6/2017).
Baca Juga
Itulah mengapa, lanjut Yana, alangkah baiknya Djadjang Nurdjaman diberi kesempatan untuk tetap menakhodai tim Maung Bandung.
"Menurut saya, kasih kesempatan lagi. Melawan Persiba Balikpapan nanti sebagai pertandingan terakhir. Beri kebebasan kepada pelatih karena siapapun pelatihnya, kalau tidak diberi kebebasan pasti kondisinya sama," jelas Yana.
Disinggung terjadinya rusuh dan ada bobotoh yang turun ke lapangan saat pertandingan kontra Bhayangkara FC, Yana menganggap ulah bobotoh tersebut sangat wajar. Yana menyebut aksi itu merupakan bentuk kekecewaan atas permainan buruk yang diperagakan Atep dkk.
"Saya pikir wajar dan aksi itu bentuk kecintaan bobotoh kepada Persib. Kalau tidak ada rasa kecewa berarti tidak peduli kepada Persib. Berbuat itu (rusuh dan turun ke lapangan) karena kami peduli kepada Persib, kalau tidak peduli pasti dibiarkan," ucap Yana.
Yana berharap pihak manajemen dalam hal ini PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku pengelola Persib harus ikut melakukan evaluasi setelah memberi kesempatan Djadjang Nurdjaman satu pertandingan ke depan.