Bola.com, Gresik - Sehari usai tumbang dari Persela Lamongan 0-2, pelatih kepala Persegres Gresik United, Hanafi masuk Rumah Sakit Ibnu Siena untuk menjalani operasi benigna prostat hyperplasia alias pembesaran prostat. Namun, ia baru ditangani pada Rabu (7/6/2017) pagi. Kini, kondisi Hanafi terus membaik.
Sebelumnya beredar kabar, bahwa Hanafi jatuh sakit akibat tekanan yang ia rasakan akibat timnya terpuruk. Puncaknya saat kalah dari Persela 0-2. Namun hal itu dibantah oleh dokter tim Persegres Hilman Mayantana.
Baca Juga
Menurutnya, penyakit BPH yang diderita Hanafi sudah berlangsung lama, bahkan sejak awal-awal menangani Persegres, Hanafi mengaku sulit buang air kecil. Ia juga merasakan sakit pada organ vitalnya ketika buang air kecil. Penyakit ini tidak ada kaitannya dengan psikis yang dirasakan Hanafi menyusul demo suporter usai timnya kalah dari Persela.
“Saya sudah menyarankan beliau untuk operasi sejak jauh-jauh hari. Tapi karena jadwal kompetisi yang cukup padat, beliau baru bisa naik meja operasi setelah pertandingan lawan Persela,” ujar Dokter Hilman.
Hanafi baru menjalani operasi sehari setelah ia masuk ke rumah sakit, tepatnya, Rabu (7/6/2017) pagi. Proses operasi berjalan lancar dan kini Hanafi masuk tahap pemulihan pascaoperasi.
“Alhamdulillah operasi Coach Hanafi berjalan lancar. Kondisinya cukup bagus, tinggal lemas akibat reaksi obat bius. Dia masih butuh waktu istirahat beberapa hari sebelum kembali ke lapangan,” terang Dokter Hilman.
Hanafi sendiri mengaku tak sabar ingin segera sembuh dan kembali memimpin latihan Persegres. Sebab, ia belum merasa tenang dengan kondisi timnya yang tak kunjung meraih hasil maksimal.
“Semoga saya cepat pulih, karena saya paling sulit diam dan hanya tidur di atas kasur seperti ini. Habitat saya di lapangan, saya merasa sehat kalau sudah di lapangan,” ujar Hanafi.