Bola.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, meminta maaf atas keterlambatan pembangunan infrastruktur pendukung Indonesia Open Super Series Premier 2017. Menurut Achamad, keterlambatan tersebut terjadi karena terganggu event sebelumnya yang juga diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC).
Baca Juga
Seperti diketahui, semua booth sponsor dan tenant makanan pendukung untuk Indonesia Open 2017 belum rampung hingga Senin (12/6/2017). Padahal, event Indonesia Open sudah dimulai dengan berlangsungnya babak kualifikasi pertama.
Pantauan Bola.com, sejumlah pekerja masih membangun dan mendekorasi booth-booth sponsor. Begitu juga tenant makanan yang rencananya baru bisa digunakan Selasa, (13/6/2017).
"Kalau dari kesiapan venue, kami memang ada sedikit kendala karena pada awal rencananya bisa membangun stan mulai pukul 22.00 malam kemarin, akan tetapi kenyataannya saat itu pameran sebelumnya baru selesai dan rampung dibongkar pada pukul 03.00," kata Achmad Budiharto kepada wartawan.
"Penyusunan stan dan gerbang baru dilakukan jam 05.00 WIB tadi. Alhamdulillah, sudah dikerjakan dan jadi tantangan semuanya besok sudah bisa berfungsi dan digunakan secara maksimal," ujar Achmad Budiharto.
Selain masalah infrastruktur pendukung, Achmad Budiharto juga menyoroti molornya jadwal pertandingan di Indonesia Open 2017. Hal itu terjadi karena banyak pertandingan harus dilanjutkan ke rubber game.
"Pelaksanaan pertandingan sudah sukses sampai saat ini. Memang harus diakui mengalami keterlambatan karena banyak pertandingan Indonesia Open yang berjalan sampai rubber game. Di babak kualifikasi ini per pertandingannya kami hanya rencanakan setiap babak 35 menit. Kalau kita lihat rata-rata malah satu jam," ujar Achmad Budiharto.