Jajal Persija, Sriwijaya FC Andalkan Pemain Tak Berpuasa

oleh Ario Yosia diperbarui 13 Jun 2017, 18:32 WIB
Striker Sriwijaya FC, Albert Beto Goncalves, melakukan pemanasan jelang laga Torabika Soccer Championship 2016 melawan Persib di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (30/4/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Palembang - Sadar posisinya rawan pecat, pelatih Sriwijaya FC, Oswaldo Lessa, amat serius menempa pasukannya yang akan menjajal Persija Jakarta pada pekan ke-11 Liga 1 2017 di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (16/6/2017). Manajemen Laskar Wong Kito ingin tim segera angkat kaki dari jajaran papan tengah klasemen. Sriwijaya FC kini ada di posisi 12 dengan koleksi 14 poin.

Advertisement

Saat berjumpa Oswaldo Lessa mengandalkan pemain-pemain non muslim sebagai poros kekuatan tim. Pemain-pemain tersebut antara lain: Alberto "Beto" Gonzalves, Hilton Moreira, Yohanis Nabar, Yu Hyun-koo, Marco Sandy Meraudje, dan Yanto Basna.

Kondisi fisik mereka relatif lebih bugar dibanding rekan-rekannya yang menjalani ibadah puasa. "Faktor kebugaran amat krusial. Kalau ingin memenangi pertandingan kami harus bermain konstan sepanjang 90 menit," ujar Lessa yang notabene mantan pelatih Persipura Jayapura tersebut, Selasa (13/6/2017). 

Selama bulan Ramadan, jadwal pertandingan Liga 1 memang digeser ke pukul 20.30 WIB. Ini untuk memberikan kesempatan kepada pemain-pemain yang beragama Islam untuk berbuka terlebih dahulu.

Walau jadwal pertandingan bergeser, tak otomatis pemain bisa lebih fit mengarungi pertandingan. Kondisi fisik para pemain Sriwijaya FC tak stabil di sepanjang bulan puasa ini.

Lessa pun mengurangi porsi latihan para pemain Laskar Wong Kito. Tujuannya agar Teja Paku Alam dkk. bisa fokus ibadah.

"Mereka pasti lemas walaupun tim bertanding malam. Karena beda kondisinya di bulan puasa atau di hari biasa," ujarnya.

Situasi ini membuat Lessa amat mengandalkan penggawa SFC yang tidak berpuasa. Pada Selasa (13/6/2017) Sriwijaya FC menggelar latihan gym, untuk menstabilkan kondisi fisik pemain nonmuslim. Harapannya mereka bisa prima saat berlaga melawan Persija.

"Pastinya mereka juga punya pemain non muslim. Tapi kami akan bermain lebih maksimal lagi, karena kondisi pemain nonmuslim kami prima. Semoga kebugaran mereka mereka bisa menunjang performa tim," tutur arsitek yang juga instruktur senam tradisional Brasil, Pilates.

Oswaldo Lessa juga menegaskan, anak asuhnya bukan bermain buruk hingga tim tercecer di papan tengah klasemen. Tapi Laskar Wong Kito hanya kurang faktor keberuntungan saja. Terbukti di laga terakhir kontra Mitra Kukar, anak asuhnya pesta gol dengan skor 3-1. "Keberuntungan itu seperti sudah kembali kepada kami," kata Lessa.

(Artikel asli ditulis Reza Deni Saputra/diedit Marco Tampubolon/Liputan6.com)