Bola.com, Bandung - Tony Sucipto sudah hampir enam tahun membela tim Persib Bandung. Ia pun ikut membawa Maung Bandung juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015. Bek sayap kiri berdarah Surabaya ini terbilang pemain yang cukup awet bermain di kota kembang.
Sanking betahnya bermain di Persib ia pun membangun bisnis kuliner di Bandung. Ia juga sudah punya rumah di kota tersebut. Hal tersebut menegaskan kalau Tony yang juga cukup lama bermain di Sriwijaya FC (2005-2010), ingin mengakhiri karier di Tim Pangeran Biru.
Apa harapan pemain kelahiran 12 Februari 1986 bersama Persib di musim ini?
Berikut petikan wawancara Bola.com bersama Tony di mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Kamis (15/6/2017):
Apa harapan anda musim ini bersama Persib?
Harapannya jelas masih tetap ingin mempertahankan juara gelar kompetisi tertinggi di Indonesia. Meskipun sulit, tapi yang pasti itu harapan utama saya.
Apa kesulitan Persib jadi juara Liga 1 2017? Bukankah klub satu ini jadi salah satu tim yang agresif di bursa transfer. Banyak pemain berkualitas merapat ke sini.
Kesulitannya banyak faktor. Pertama soal regulasi baru tentang pemain muda yang harus main. Kemudian banyak pemain bagus yang menghuni Persib. Itu menurut saya kendala juga, dengan banyaknya pemain baru tentu harus kembali beradaptasi, saling menyesuaikan diri.
Anda pribadi tetap optimistis Persib bisa juara Liga 1 2017?
Sampai saat ini tetap optimis bisa juara. Kami masih berasa di trek yang benar menuju ke sana. Yang paling penting kami harus fokus di setiap laga. Bermain lepas, jangan terbebani ekspetasi tinggi suporter. Kualitas skuat yang kami miliki amat mumpuni untuk meraih trofi.
Bagaimana Anda melihat kondisi Persib saat ini?
Persib Bandung saat ini pastinya dihuni dengan pemain yang berkualitas, contohnya seperti Michael Essien. Kita semua tahu Essien kualitasnya saat bersama Chelsea. Walaupun memang saat ini kita tidak bisa mengharapkan ia bermain seperti dulu. Usianya tak lagi muda. Tapi sisa-sisa kejagoannya masih nampak tentunya. Yang pasti Persib ini tim besar di Indonesia.
Pemain Muda Belum Matang
Apa yang membuat Anda betah bermain di klub ini?
Yang membuat saya betah, pastinya karena manajemennya, bobotohnya, dan yang lebih penting lagi rasa kekeluargaannya. Itu yang membuat saya tetap bertahan dan betah bersama Persib.
Ada rencana pensiun di Persib?
Kalau untuk pensiun kita tidak tahu sampai di mana. Ya semoga saja saya sampai pensiun di sini walaupun tidak tahu untuk ke depannya bagaimana. Yang jelas selama saya dibutuhkan saya siap terus di Persib.
Kembali ke masalah pemain muda. Menurut Anda bagaimana pemain muda di Persib?
Pemain muda di Persib bagus-bagus, contohnya Febri Hariyadi, Gian Zola, dan Henhen, kemudian ada beberapa pemain muda lainnya yang bagus untuk prospek ke depannya. Tapi sayangnya dipaksakan harus turun karena adanya regulasi dari PSSI yang mewajibkan klub menurunkan tiga pemain U-23 di setiap laga Liga 1 2017. Menurut saya lebih baik biarkan pemain muda berkembang dengan sendirinya. Berikan jam bermain yang tinggi, tapi tidak lantas menjadi sebuah kewajiban.
Anda melihat kekurangan pemain muda Persib ada di mana?
Di Persib ini kan tuntutannya luar biasa dan butuh jam terbang, tapi tidak bisa dipaksakan langsung. Harus secara bertahap, terutama masalah mental. Makanya ada beberapa pemain muda Persib saat latihan bagus, begitu main belum bisa karena mentalnya belum siap.
Pelatih Djadjang Nurdjaman sempat mau mundur. Ada efek apa yang ada rasakan saat itu?
Kalau saya tidak terlalu berpikir ke sana walaupun ada efeknya. Saya tetap fokus ke pertandingan. Tapi Alhamdulillah pak Djanur sudah kembali. Dengan kembalinya beliau menambah motivasi kami untuk mempertahankan juara.