Bola.com, Jakarta - Kehebohan dan totalitas fans bulutangkis tuan rumah pada setiap perhelatan Indonesia Open sudah menjadi legenda tersendiri. Penonton Indonesia Open tak lelah berteriak, bertepuk tangan, dan bernyanyi tanpa henti demi menyemangati pemain-pemain yang sedang bertading.
Baca Juga
Tak heran, Indonesia Open dikenal menawarkan atmosfer spesial yang tak mungkin ditemui pada turnamen-turnamen lain. Faktor itulah yang membuat Indoesia Open dilabeli sebagai salah satu turnamen bulutangkis terbesar di dunia.
Atmosfer istimewa tersebut juga kembali tersaji pada perhelatan Indonesia Open Super Series Premier 2017. Meskipun venue pertandingan sementara dipindah dari Istora Senayan ke Jakarta Convention Center (JCC), suasana spesial ala Indonesia Open tak berubah.
Penonton bukan hanya total memberikan dukungan pada atlet-atlet Indonesia yang sedang bertanding. Mereka tak segan-segan menyemangati beberapa pebulutangkis mancanegara. Bahkan, ada beberapa pebulutangkis luar negeri yang menjadi idola publik Indonesia, sehingga mendapat dukungan besar dari penonton.
Dukungan tersebut membuat sejumlah pebulutangkis mancanegara terkesan. Bahkan, ada pebulutangkis mancanegara, Ratchanok Intanon dari Thailand, yang meminta maaf kepada publik Indonesia saat tersingkir dini dari turnamen bergengsi tersebut.
Siapa saja pebulutangkis mancanegara yang terkesan dengan atmosfer dan dukungan penonton di Indonesia Open 2017? Berikut ini enam pebulutangkis yang mengungkapkan kekaguman mereka terhadap suasana di Indonesia Open 2017:
Carolina Marin
Carolina Marin
Bintang bulutangkis Spanyol, Carolina Marin, merasa memiliki hubungan emosional dengan Indonesia. Tak heran, dia selalu menanti-nantikan tampil di depan publik Indonesia. Atmosfer Indonesia Open dan dukungan penuh penonton selalu menimbulkan kesan tersendiri bagi peraih medali emas Olimpiade 2016 tersebut.
"Saya sangat senang bisa kembali lagi ke Indonesia. Negara ini memiliki tempat khusus di hati saya, bukan hanya sebagai tempat berlatih, tapi juga rumah kedua saya," tutur Carolina Marin.
"Para sahabat dan fans di Indonesia sangat ramah dan baik. Mereka memberi saya motivasi untuk tetap fokus meraih tujuan," sambungnya.
"Atmosfer di Indonesia Open sangat luar biasa. Mereka memberikan semangat dan tekanan yang cukup besar kepada atlet yang sedang bertanding," sambungnya.
Sayangnya, langkah Marin di Indonesia Open terhenti pada babak pertama. Dia kalah 12-21, 21-10, dan 20-22, dari wakil China, Chen Xiaoxin, Selasa (13/6/2017).
Ratchanok Intanon
Ratchanok Intanon
Tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon, mendapat dukungan luar biasa dari penonton di JCC saat bertanding pada babak pertama Indonesia Open 2017 kontra pemain India, Sania Nehwal. Sayangnya, dia takluk 17-21, 21-18, dan 21-12.
Ratchanok pun terkesan dengan dukungan besar publik Indonesia kepadanya. Bahkan, dia meminta maaf kepada penonton Indonesia karena gagal melangkah ke babak kedua.
"Saya meminta maaf kepada penggemar Indonesia yang tanpa henti meneriakkan nama saya ketika bertanding. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk mereka, tapi kondisi fisik saya saat ini tidak memungkinkan," ujar Ratchanok, Selasa (13/6/2017).
Chen Qingchen
Chen Qingchen
Pemain ganda putri China, Chen Qingchen, mengaku sangat terhibur dengan aksi penonton di Indonesia Open 2017. Hal itu diungkapkan Chen Qinchen setelah bersama pasangannya, Jia Yifan, mengalahkan ganda Indonesia, Dian Fitriani/Nadya Melati, pada babak pertama.
Chen Qingchen juga senang mendapat julukan khusus dari fans Indonesia.
"Ada penonton yang memanggil saya Dora Dora Dora. Akan tetapi itu tidak membuat saya terganggu, malah saya senang," ujar Chen Qingchen.
Viktor Axelsen
Viktor Axelsen
Bintang bulutangkis Denmark, Viktor Axelsen, mengaku sangat menikmati suasana Indonesia Open. Namun, dia menyesal karena gagal melangah jauh. Pemain peringkat empat dunia tersebut tersingkir pada babak pertama setelah takluk dari kompatriotnya, Emil Holst.
Apresiasi untuk penonton Indonesia dan janji untuk tampil lebih baik pada tahun depan diungkapkan Axelsen melaui akun Instagramnya.
"Kalah pada babak pertama Indonesia Open. Saya berusaha mengontrol kondisi dengan cara yang bagus, tapi jelas saya tak bermain cukup bagus sepanjang laga untuk berhak menang. Kadangkala ada fase naik turun di olahraga, dan saya yakin bakal bangkit lebih kuat pada turnamen berikutnya."
"Selamat kepada Emil yang bermain bagus dan semoga beruntung. Juga, terima kasih untuk seluruh fans di Indonesia atas dukungannya. Lagi-lagi hasil Indonesia Open yang mengecewakan tahun ini, tapi saya masih menikmati suasana di sini. Semoga saya bisa lebih baik di sini pada masa mendatang. Sampai jumpa," kata Axelsen.
Chris Adcock
Chris Adcock
Pemain ganda campuran Inggris, Chris Adcock, juga senang dengan dukungan spesial publik tuan rumah di Indonesia Open 2017. Hal itu diungkapkan pasangan Gabrielle Adcock tersebut melalui akun Instagramnya.
"Ya, kami lolos ke perempat final. Kami harus menghadapi pemain Indonesia yang bermain bagus, serta mengantongi head to head 1-1 menjelang laga ini. Kami tampil sangat kuat dan mampu menjaga level sepanjang laga. Performa dan hasil yang sangat memuaskan."
"Yang terbaik, kami melaju ke perempat final. Semoga kami bisa terus menyenangkan penonton. Dukungan Anda selalu layak diapresiasi," kata Adcock.
Kim Astrup
Kim Astrup
Nama Kim Astrup mendapat perhatian khusus setelah bersama pasangannya, Anders Skaarup Rasmussen, secara mengejutkan mengalahkan ganda putra andalan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, pada babak pertama Indonesia Open 2017.
Meskipun menghadapi pemain tuan rumah, Kim Atrup tetap menikmati atmosfer di Indonesia. Bahkan, untuk memberi apresiasi kepada penonton tuan rumah, dia beberapa kali mengunggah foto dengan caption bahasa Indonesia di akun Instagramnya.
"Beberapa reli terakhir melawan ganda nomor satu dunia, Kevin/Markus. Atmosfer luar biasa di sini, di Jakarta," tulis Kim Astrup.
"Hari ini kami menghadapi Zhang Nan/Liu Chen dari China. Pertandingan berat, tapi kami siap dengan tantangan ini. Ayo Indonesia, saya berharap kalian dapat mendukung saya di JCC jakarta," kata Kim Astrup.