Tradisi Seru Pertandingan Sepak Bola Idul Fitri di Kampung Tulehu

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 25 Jun 2017, 08:15 WIB
Pemain-pemain sepak bola asal Tulehu berkumpul dan akan memeriahkan Pertandingan Idul Fitri 2017 selama empat hari di Kampung Tulehu. (Bola.com/Istimewa)

Bola.com, Tulehu - Siapa yang tidak mengenal Kampung  di Maluku Tengah? Sebuah kampung yang dikenal mencetak banyak pemain sepak bola nasional dalam pentas persepakbolaan Indonesia. Satu hal yang menarik dalam masa perayaan Hari Raya Idul Fitri adalah tradisi pertandingan sepak bola di Kampung Tulehu yang diikuti pesepak bola nasional asal Maluku.

Tradisi pertandingan di Hari Raya Idul Fitri sudah ada cukup lama di Tulehu. Biasanya semua pesepak bola asal Maluku akan pulang ke kampun halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan sahabat. Pertandingan sepak bola yang diikuti para pemain tersebut menjadi sebuah hiburan bagi masyarakat Tulehu yang memang sangat kental dengan budaya sepak bola.

Mantan pemain Persija Jakarta dan Timnas Indonesia, Imran Nahumarury, menceritakan kepada Bola.com mengenai pertandingan yang berbeda dengan turnamen sepak bola Tulehu itu. Imran menyebut  pertandingan ini jadi sebuah tradisi yang terus dijaga oleh pemain-pemain sepak bola nasional asal Maluku.

Advertisement

"Jadi biasanya setelah Salat Ied kami akan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Setelah itu, pada sore harinya semua pemain akan bersilaturahmi di lapangan sepak bola. Ini sebagai salah satu hiburan untuk masyarakat yang ada di sini," ujar Imran ketika dihubungi Bola.com.

Pertandingan ini digelar setiap tahun dan dengan durasi yang berbeda. Imran menyebut biasanya hiburan untuk masyarakat Tulehu itu bisa digelar hingga satu minggu penuh. Namun, karena alasan beberapa klub hanya meliburkan pemain hingga 27 Juni atau 28 Juni 2017, pertandingan tahun ini akan digelar empat kali selama empat hari.

Pemain yang hadir pada tahun ini antara lain tiga pemain Persija, yakni Ramdani Lestaluhu, Pandi Lestaluhu, dan Irfandi Zein Alzubaeidy. Kemudian ada empat pemain PS TNI, yaitu Manahati Lestusen, Abduh Lestaluhu, Muhammad Alwi Slamat, dan Muhammad Kasim Slamat. Ada pula Rizky Pellu yang kini berseragam PSM Makassar, dan Hasim Kipuw yang kini bermain di Bali United.

Menurut pengakuan Imran, ada sekitar 50 pemain lebih dari klub-klub Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 yang tampil dalam pertandingan Idul Fitri 2017 di Lapangan Matawaru, Tulehu itu. Semua pemain akan dikelompokkan menurut kasta liga, dan bermain bergantian selama 30-40 menit setiap tim pada setiap pertandingan.

"Sengaja mereka akan dimainkan semua dalam setiap pertandingan agar pemain-pemain yang ada di Liga 2 dan Liga 3 termotivasi untuk segera lebih baik dan bisa tampil di Liga 1. Saya pun dulu seperti itu. Saya dari level bawah tampil di pertandingan ini dan kemudian mulai diajak. Itu juga tradisi yang kami jaga," ujar mantan pemain PSSI Baretti yang kemudian selama enam tahun berseragam Timnas Indonesia itu.

Bicara soal lawan tim berkomposisi pemain-pemain terbaik asal Tulehu itu, Imran menyebut ada empat tim yang akan menjadi lawan. Pada hari pertama akan ada satu tim sepak bola dari Ambon yang akan menjadi lawan. Kemudian di hari kedua akan ada tim Mamala Putra yang merupakan tim dari kampung sebelah.

Sementara pada hari ketiga, tim Pelau yang juga berasal dari salah satu kampung terdekat akan menjadi lawan. Hingga pada hari keempat Tulehu All Star, yang terdiri dari Imran, Chairil Anwar Ohorella, dan sejumlah mantan pemain sepak bola legendaris asal Tulehu, akan menjadi lawan pada pertandingan penutup yang dijamin akan menjadi hiburan yang sangat luar biasa bagi masyarakat Tulehu.