Bola.com, Wina - Turnamen Pencak Silat Austria Terbuka yang digelar pada 24 Juni di kota Wina, Austria, memasuki usia kedelapan tahun. Federasi Pencak Silat Austria (PSVOe) berharap bisa terus rutin menggelar turnamen tersebut hingga tahun-tahun mendatang.
Baca Juga
Presiden PSVOe, Stefan Taibl, mengatakan perkembangan silat di Austria tidak berjalan seperti negara-negara Uni Eropa yang memiliki ikatan emosional cukup besar dengan Indonesia. Negara seperti Belanda, Belgia, Prancis, dan Jerman, diakui Stefan, mengalami kemajuan yang jauh lebih signifikan.
‘‘Kejuaraan ini sudah berjalan 8 tahun. Kami dari federasi dan sekolah-sekolah silat di Austria tetap berupaya agar turnamen ini berjalan setiap tahunnya. Perkembangannya memang tidak seperti Belanda atau negara-negara tetangganya, tapi kami tetap optimis,‘‘ ujar Stefan yang juga guru silat sekolah Anak Harimau Austria saat ditemui Bola.com di sela-sela perhelatan Austria Terbuka 2017 yang digelar di ASKOe Ball Centrum distrik 22 Kota Wina.
Salah satu kiat federasi untuk tetap menjaga keberlangsungan turnamen Austria Terbuka ini adalah dengan menjalin hubungan baik dengan Kedutaan RI di Austria. Untuk tahun ini, pihak Kedutaan RI memberikan dukungan dengan memberikan piala bagi para pemenang untuk kategori Tim Silat Terbaik, Pesilat Pria Terbaik, dan gelar Pesilat Wanita Terbaik.
‘‘Tahun ini ada Ambassador Cup dari Kedutaan Indonesia. Pak Dubes Djumala datang langsung membuka serta menyerahkan piala tersebut kepada para peserta,’’ ujar Stefan yang sudah beberapa kali berkunjung ke Indonesia untuk berlatih silat.
Stefan dan juga federasi silat Austria mempunyai misi mengembangkan bela diri Indonesia di Austria. Dengan kerja sama yang terjalin dengan pihak Kedutaan RI, Stefan yakin bela diri khas Tanah Air perlahan tapi pasti bisa semakin populer dan digemari warga Austria. ’
’Kami juga punya keinginan untuk mempromosikannya ke negara-negara tetangga seperti Hungaria dan Slowakia. Jadi nanti ke depannya bakal banyak pesilat yang mengikuti kejuaraan ini,’’ ucapnya.
Pada turnamen Austria Terbuka tahun ini, tercatat 40 pesilat dari perguruan di Austria, Prancis, dan Jerman berpastisipasi. Setengah dari kontestan tersebut berasal dari sekolah-sekolah silat di Austria. Turnamen ini mempertandingkan dua kelas, yakni kelas Tanding (full contact) dan kelas Seni (forms).
Masing-masing kelas dibagi berdasarkan lima kelompok umur dan jenis kelamin. Kelompok umur termuda terbuka bagi pesilat berusia 8-10 tahun.
Perguruan Silat Akademie keluar sebagai tim terbaik turnamen. Pesilat Terbaik Pria dimenangi Markus Arndt dari perguruan Pencak Silat Perchtoldsdorf, dan Pesilat Terbaik Wanita, disabet Isabella Dietz dari SILAT Akademie.
Duta Besar RI untuk Republik Austria, Dr. Darmansjah Djumala, menyerahkan piala Ambassador Cup kepada kelompok Silat Akademie yang keluar sebagai tim terbaik turnamen yang diominasi pesilat Austria.
Dalam sambutannya pada acara Turnamen Silat Austria Terbuka, Dubes Djumala menyampaikan Pemerintah RI menargetkan pencak silat dapat memperoleh pengakuan dunia sebagai salah satu cabang olah raga dan dipertandingkan pada Olimpiade 2024. Saat ini pencak silat berhasil masuk dalam Asian Games, dan dijadwalkan masuk Olimpiade 2020 untuk ekshibisi.