Bola.com, Kuala Lumpur - Vietnam dan Laos sudah resmi mengirimkan surat protes atas regulasi undian grup di cabang olahraga sepak bola (putra dan putri) serta futsal yang diterapkan Panitia SEA Games 2017 Malaysia (Masoc). Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) lantas memberikan penjelasan atas regulasi yang jadi sorotan para peserta SEA Games 2017 itu.
Baca Juga
Sekjen FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin, mengungkapkan bila FAM akan mengadakan pertemuan dengan OCM (Dewan Olimpiade Malaysia) pada Senin mendatang untuk membahas persoalan ini.
"Kami akan mengadakan diskusi minggu depan terkait permasalahan ini. Saya sudah memberikan informasi pada AFF bila akan ada yang berbeda saat undian dibandingkan saat SEA Games 2015, tapi mungkin ada sedikit perubahan," kata Hamidin Mohd Amin seperti dikutip di Berita Harian, Kamis (29/6/2017).
"Pertama, tuan rumah dan juara bertahan berada dalam pot sama. Pot kedua ada Vietnam dan Myanmar, disusul Indonesia dan Singapura di pot ketiga. Sementara Kamboja dan Laos ada di pot keempat serta Filipina, Brunei, dan Timor-Leste berada di pot terakhir."
"Ini menyesuaikan kebiasaan di setiap SEA Games di mana tuan rumah bisa mendapatkan keuntungan, termasuk Malaysia kali ini. Kami juga pernah mengalami masalah sama ketika SEA Games di Thailand dan Indonesia sebelum ini. Tapi, kami akan tetap memberi informasi pada AFF selepas kami berdiskusi Senin ini," kata Hamidin Mohd Ahmad.
Seperti diketahui, Vietnam jadi tim peserta yang melancarkan protes atas penerapan tata cara pengundian cabor sepak bola di SEA Games 2017. Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) menganggap regulasi itu sebagai lelucon.
Pasalnya, Masoc memberikan keistimewaan pada Timnas Malaysia untuk menentukan sendiri masuk grup pilihan mereka tanpa melalui undian. Hal inilah yang memicu protes dari peserta lain karena dianggap bentuk kecurangan.