Bola.com, Brisbane - Petinju Australia, Jeff Horn, menjadi buah bibir fans tinju dunia saat membuat kejutan menumbangkan bintang tinju asal Filipina, Manny Pacquiao, pada perebutan sabuk juara kelas welter versi WBO di Stadion Suncorp, Brisbane, Australia, Minggu (2/7/2017). Tak sekadar memicu perbincangan hangat fans tinju dunia, Horn juga telah menjadi cerita besar di negerinya, Australia.
Baca Juga
Bisa dibilang Horn sendirian mengubah wajah tinju Australia. Petinju berusia 21 tahun membuat jutaan mata fans tinju dunia mulai melirik Australia, mungkin dengan respek yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Mungkin tak banyak yang menduga, Horn mampu menundukkan Pacquiao dengan kemenangan angka mutlak. Sebagian besar fans dan pengamat bahkan menjagokan Pac-Man, julukan Pacquiao, bakal menang mudah.
Namun, Horn membalikkan prediksi. Juara dunia 11 kali yang juga dinilai sebagai salah satu petinju terhebat dalam 20 tahun terakhir, Manny Pacquiao, berhasil ditaklukkan. Sekitar 50.000 penonton menjadi saksi langsung kemenangan paling bersejarah dalam sejarah tinju Australia. Kemenangan itu bahkan disejajarkan dengan keberhasilan James Douglas mengkanvaskan Mike Tyson pada 1990.
Siapakah sebenarnya Jeff Horn? Dia adalah pemuda asli Brisbane yang punya masa lalu tak mudah. Pada usia 14 tahun, Horn memutuskan belajar bertinju. Horn semula menggeluti tinju hanya untuk belajar mempertahankan diri dari ejekan atau intimidasi orang lain.
Horn juga pernah menjadi guru sekolah, yang kemana-mana mengendarai mobil Toyota Camry, dan masih punya hipotek. Namun, dia mengaku sejak kecil punya keyakinan bakal mendulang kesuksesan lewat ring tinju.
'Saya meyakini sejak masih sangat muda, bahwa saya bisa melakukan ini," kata Horn, seperti dilansir Daily Mail.
Meskipun dielu-elukan di berbagai penjuru Australia, Horn menegaskan kemenangan atas Pacquiao bukan momen paling berkesan dalam hidupnya.
"Ini bukan momen terbaik dalam hidup saya. Momen itu segera datang bersama istri saya Joanna. Dia mengandung anak pertama kami," sambung Jeff Horn, yang mengumumkan berita gembira tersebut di hadapan 51.025 fans di Brisbane's Suncorp Stadium.
Horn Pasang Target Baru
Setelah menundukkan Pacquia, petinju berjuluk The Hornet tersebut ingin menikmati sejenak kemenangannya. Namun, setelah itu dia ingin menggapai sesuatu yang lebih tinggi.
Dia mengincar Floyd Mayweather Jr. sebagai calon lawan berikutnya. Selain itu, dia juga punya target jangka panjang yang lebih ambisius.
"Rasanya saya telah merealisasikan mimpi saya. Saya telah mewujudkan target. Saya rasa sekarang saya harus mematok target baru dan itu adalah menggabungkan titel juara dunia," beber Jeff Horn.
Pertarungan tersebut bukan hanya jadi kemenangan bagi Horn, tapi juga pemerintah Queensland dan promotor, Duco Events. Semula muncul keraguan apakah stadion bakal penuh pada pertarungan ini. Namun, penonton yang hadir justru lebih besar dibanding event olahraga bergsengi yang baru saja digelar sana, yaitu State of Origin Series.
Menteri Pariwisata Queensland, Kate Jonse, mengatakan pertarungan antara Horn kontra Manny Pacquiao bakal mendatangkan sekitar 25 juta dolar AS untuk perekonomi di Brisbane. Tingkat okupansi hotel-hotel di Brisbane pada akhir pekan lalu bahkan mencapai lebih dari 90 persen.
Jeff Horn benar-benar mendatangkan keuntungan besar bagi kota kelahirannya.
Kebahagiaan Horn berbanding terbalik dengan kekecewaan yang dirasakan Manny Pacquiao. Pac-Man pun langsung mengajukan tanding ulang.
Saat ditanya tentang kemungkinan bertanding ulang melawan Pacquiao, Horn menjawab singkat.
"Bawa dia ke mari," tegas Jeff Horn, seperti dikutip The Australian.