Bola.com, Malang - Arema FC mendapat 'serangan' di media sosial. Hal itu terkait insiden handball di pengujung pertandingan melawan PS TNI di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor Senin (3/7/2017). Gelandang Arema, Hendro Siswanto, tidak sengaja menghalau bola tandukan Guntur Triaji dengan tangannya di dalam kotak penalti.
Namun, wasit Ikhsan Prasetya Jati memiliki pandangan lain dan tidak memberikan hukuman penalti kepada Arema FC. Pertandingan pun berakhir imbang tanpa gol.
Terkait kejadian itu, Hendro mengaku tidak sadar jika bola mengenai tangannya karena dia refleks melindungi wajahnya dengan tangan agar tidak berbenturan dengan pemain PS TNI.
"Saya justru tidak tahu kalau bola itu kena tangan waktu itu karena kejadiannya cepat. Saya hanya fokus menghalau bola agar tidak masuk ke gawang," kata Hendro.
Kejadian ini merupakan kebalikan dari gol Cristian Gonzales ke gawang Bali United sebelum libur Lebaran lalu. Waktu itu bola mengenai tangan Gonzales sebelum masuk ke gawang Bali United.
Baca Juga
Arema dan Gonzales akhirnya dapat serangan dari fans Bali United di media sosial. Apalagi El Loco sempat mengakui jika bola mengenai perutnya.
Namun, kali ini ternyata hanya wasit Ikhsan Prasetya dan Arema yang jadi bahan sindiran di medsos. Sedangkan Hendro mengaku tidak mendapatkan kritikan di akun pribadinya.
"Saya justru tidak tahu kalau itu (handsball jadi masalah). Saya sih cuek saja. Kan sudah ada wasit yang mengambil keputusan," kata mantan pemain Persela Lamongan ini.
Bagi Aremania, tentu Hendro jadi salah satu pahlawan Arema karena bisa mencuri poin di markas PS TNI. Mereka juga beranggapan jika wasit menilai tangan Hendro masuk dalam kategori pasif sehingga wasit tidak menunjuk titik penalti. "Wasit mungkin punya penilaian sendiri. Kejadiannya juga cepat," bela Awang, salah satu Aremania Kanjuruhan.
Di menit akhir melawan PS TNI, Arema memang dapat tekanan hebat. Pemain belakang sempat kelabakan hingga Hendro Siswanto yang berposisi sebagai gelandang harus berjibaku didalam area kiper untuk menyelamatkan gawang.