Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya berhasil memenangi duel kontra Persatu Tuban, 2-0, Kamis (6/7/2017) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Catatan positif pertama bagi Persebaya sejak ditangani pelatih baru, Angel Alfredo Vera.
Suksesor Iwan Setiawan ini mengakui untuk meraih kemenangan atas Persatu kali ini tidak mudah. Butuh kerja keras, kedisiplinan, serta kesabaran untuk menunggu momentum. Ia menyebutkan, permainan Persebaya sudah mendekati apa yang ia inginkan.
"Pemain melakukan tekanan pada pemain lawan selama pertandingan. Siapa pun pemain Persatu yang membawa bola, mereka selalu menekannya. Selain menunggu lawan membuat kesalahan, para pemain mampu memanfaatkan kelengahan lawan untuk mencetak gol," tutur Alfredo.
Meski fisik pemain menurun pada 20 menit terakhir, bagi pelatih asal Argentina ini bukan masalah besar. Sebab, bermain dengan pressure tinggi yang diterapkan Persebaya, stamina pemain cepat terkuras.
Baca Juga
Bagi Alfredo, untuk bisa tampil garang hingga pertandingan bubar dibutuhkan proses dan waktu yang tidak sedikit. Namun, setidaknya sudah ada peningkatan dari segi kemampuan pemain dalam mengatur tempo permainan. Tidak seperti di laga-laga sebelumnya, di mana stamina habis di menit ke-60 ke atas.
"Apa yang ditunjukkan pemain sudah maksimal. Saya yakin di pertandingan berikutnya akan lebih baik,” ujar eks pelatih Persipura Jayapura itu.
Di kubu tim tamu, manajer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni, mengakui para pemainnya demam panggung menyusul absennya sang kapten sekaligus dirigen permainan, Danu Rosade, yang jatuh sakit dua hari menjelang laga.
Tidak tampilnya pemain senior itu membuat para pemain Persatu lain seperti kehilangan sosok pemimpin di lapangan. "Biasanya, Danu yang mengatur serangan. Dia yang bagi bola dan mengatur tempo. Tadi penggantinya, Rossi Akbar, tidak mampu menjalankan tugas Danu dengan baik," jelas Fahmi Fikroni.
Selain faktor itu, demam panggung Persatu disebabkan atmosfer serta tekanan Bonek selama pertandingan. "Kami juga baru pertama disiarkan langsung oleh stasiun televisi swasta nasional. Sepertinya, teman-teman yang usia muda jadi nervous," kata Yan Helda Pratama, kapten Persatu.