Garut Widiarta dan Arti Surfing yang Mengubah Hidupnya

oleh Andhika Putra diperbarui 09 Jul 2017, 12:20 WIB
Garut Widiarta bercerita tentang bagaimana kehidupannya berubah setelah mengenal surfing pada usia sembilan tahun.(Rip Curl)

Bola.com, Bali - Peselancar asal Bali, Garut Widiarta, berbagi cerita tentang perubahan hidupnya setelah mengenal surfing. Menurut Garut, surfing telah membawanya ke berbagai pengalaman tak terlupakan, termasuk meraih medali emas pada Asian Beach Games 2008 di Bali.

Perkenalan Garut dengan surfing dimulai ketika sang paman, Ganti Yasa, menunjukkan gulungan ombak di pantai saat dirinya berusia sembilan tahun. Garut pun jatuh cinta dengan olahraga ini dan bertekad menjadi peselancar profesional. Beruntung, tekadnya tersebut didukung penuh oleh sang paman. 

Advertisement

"Saya merasa beruntung bisa mengenal surfing, mungkin jika tidak mengenal olahraga ini saya tidak tahu ingin menjadi apa ketika dewasa," ujar Garut kepada Bola.com di sela-sela Acara Rip Curl 2017 di Padang-Padang, Bali, Minggu (9/7/2017).

Pilihan Garut rupanya tak salah. Berkat surfing, peselancar berusia 29 tahun itu bisa memiliki kehidupan mapan dan telah berkeliling dunia mencicipi berbagai ombak dari berbagai pantai. Bahkan Garut telah menjalin kerja sama dengan brand asal Australia, Rip Curl, saat usianya baru menginjak 12 tahun.

"Apa yang saya dapat saat ini semuanya berkat surfing. Saya bisa membangun rumah untuk orang tua, memiliki kehidupan layak. Sejak awal saya yakin surfing merupakan salah satu cabang olahraga yang menjanjikan," sambung dia. 

Berbagai prestasi bergengsi juga sudah ditorehkan Garut, seperti juara pertama Rip Curl Cup Padang Padang 2014 dan Juara ketiga Asian Surfing Championship 2014. Garut pun berharap muncul peselancar muda lain dari Bali yang bisa mengikuti jejaknya dan membawa harum nama Indonesia di pentas Internasional.

"Sekarang saya sedang sibuk mengajar surfing kepada para junior. Saya ingin para remaja Bali melakukan kegiatan yang lebih positif dengan berselancar ketimbang terjerumus ke narkoba atau sejenisnya," ujar Garut Widiarta.