Manny Pacquiao Dibela Mantan Lawan Bebuyutan

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 10 Jul 2017, 15:30 WIB
Petinju Filipina, Manny Pacquiao bereaksi usai dikalahkan petinju Australia, Jeff Horn pada perebutan sabuk juara kelas welter versi WBO di Stadion Suncorp, Minggu (2/7). Horn yang tak diunggulkan justru mampu mengalahkan Pacquiao. (PATRICK HAMILTON/AFP)

Bola.com, Jakarta - Kekalahan petinju Filipina Manny Pacquiao dari Jeff Horn masih terus menimbulkan kontroversi. Duel perebutan sabuk juara dunia kelas welter itu dinilai sarat keanehan karena Pacquiao yang diunggulkan malah kalah angka.

Dukungan terhadap Manny Pacquiao terus bermunculan menyusul kekalahan kontrovesial yang dialaminya dari petinju asal Australia Jeff Horn, pekan lalu. Kali ini, pembelaan datang dari mantan lawan bebuyutan Pacquiao, Juan Manuel Marquez.

Advertisement

Marquez mengatakan Pacquiao pantas mendapat kemenangan dalam pertarungan yang berlangsung di Stadion Suncorp, Brisbane tersebut. Ketiga juri seharusnya tidak memberikan kemenangan angka kepada Horn 111-117, 113-115, dan 113-115.

"Jeff Horn tampil bagus tapi hakim melakukan kesalahan. Mereka salah lagi untuk memberinya keputusan dan dunia tahu," kata Marquez dikutip dari Boxingscene, Senin (10/7/2017).

"Saya menjagokan Pacquiao menang dengan 4 poin dan entah bagaimana saya pikir seharusnya seperti itu," kata Marquez lagi.

Menurut Marquez, Manny Pacquiao seharusnya mampu memukul jatuh lawannya pada ronde 10. Sebab pada ronde sebelumnya, Horn sudah kewalahan. Bahkan Mark Nelson sempat memberikan peringatan kepada Horn yang sudah sempoyongan pada ronde 9.

"Nah, yang mengejutkan saya adalah ketika dia melihat Horn dalam kondisi buruk pada ronde 9. Kemudian dia tidak mengejarnya di ronde 10," kata Marquez.

Marquez memang sangat memahami kekuatan Pacquiao. Sebab sepanjang kariernya, petinju yang pernah kalah dari Chris John tersebut sudah tiga kali bertemu Pacquiao. Setelah dua kali menderita kekalahan, Marquez akhirnya berhasil memukul KO Manny Pacquiao saat keduanya bertemu 9 Desember 2012. (Artikel asli ditulis David Permana/Diedit Marco Tampubolon/Liputan6.com)