Bola.com, Gresik - Pelatih kepala Persegres Gresik United, Hanafi, terkesan pasrah melihat kondisi tim asuhannya yang semakin terpuruk. Pelatih asal Malang itu tidak tahu harus berbuat apa lagi agar Persegres Gresik United bisa segera bangkit. Maklum, hingga kini belum ada tanda-tanda tim berjulukan Laskar Joko Samudro itu akan mengakhiri paceklik kemenangan.
Berulang kali Hanafi meyakini tim asuhannya bisa menuai hasil maksimal, berkali-kali pula timnya gagal. Sampai saat ini, tim kebanggaan Ultras Mania ini sudah mengecap 10 kekalahan, 3 kali seri, dan sekali menang.
Persegres juga menjadi tim yang paling keropos dengan 15 kali kemasukan, selisih satu gol lebih banyak dari Persiba Balikpapan yang berada di posisi juru kunci.
Saat ditanya mengenai solusi instan apa yang bisa mengubah nasib timnya saat ini, Hanafi lagi-lagi kesulitan memberi jawaban. Sebab, selama ini ia sudah berupaya keras memperbaiki kinerja para pemain. Namun, hingga pertandingan terakhir kontra Arema FC (12/7/2017), Persegres tidak juga meraih kemenangan.
"Saya tidak habis pikir, di saat saya dan semua komponen tim meyakini bisa menang, selalu saja ada kendala yang menghalangi. Di dua pertandingan terakhir sebetulnya kami tidak bermain buruk, tapi ending-nya kami kalah lagi. Melawan Arema paling menyakitkan, karena kami kalah di masa tambahan waktu," ujar mantan pelatih Perseru Serui ini.
Baca Juga
Sebelumnya, ada anggapan Hanafi terlalu sabar kepada para pemain sehingga dorongan semangat Agus Indra dkk. untuk memenangi pertandingan kurang besar. Namun, isu itu cepat dibantah Hanafi.
"Siapa bilang saya tidak pernah marah. Kemarin sehari sebelum pertandingan melawan Arema, saya marah-marah ke pemain. Bahkan saya bilang ke mereka, kalau tidak ingin menang, silakan mundur dari tim ini," ungkapnya.
Hanafi menyatakan bukan kali itu saja ia marah ke pemain. Bahkan ia mengaku lelah karena terus uring-uringan. Maklum, nyatanya meski berulang kali ia marah ke pemain, timnya tak juga bangkit. Paceklik kemenangan yang dialami Persegres Gresik United justru semakin panjang.
Saat ini yang bisa dilakukan Hanafi hanya berupaya mempersiapkan tim asuhannya sebaik mungkin di setiap jelang pertandingan. Soal hasil, ia menyerahkan sepenuhnya kepada usaha pemain.
"Mau bagaimana lagi? Semua cara sudah saya tempuh. Sekarang tinggal pemain mau menang atau tidak, karena mereka yang ada di lapangan," ujar Hanafi dengan nada pasrah.