Bola.com, Malang - Tiga poin perdana berhasil diraih Arema FC dalam kompetisi Liga 1 U-19. Arema U-19 berhasil menang tipis 1-0 atas Persela Lamongan U-19 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (16/7/2017).
Kemenangan ini tidak lepas dari peran pemain senior, M. Rafli, yang diperbantukan dalam laga tersebut. Mantan striker Timnas U-19 ini memberikan umpan terhadap gol tunggal yang dicetak Heru Wicaksono di menit 64.
"Kami bersyukur dengan kemenangan perdana ini. Khusus Rafli, sebenarnya kami harapkan dia sebagai penyeimbang tim dengan main di lini tengah. Meski memberikan assist, dia masih butuh adaptasi lagi," jelas pelatih Arema U-19, Singgih Pitono.
Sebenarnya masih ada problem besar yang dihadapi Arema U-19, yaitu kondisi fisik pemain yang masih lemah. Hal itu terlihat dari banyaknya pemain yang harus ditandu karena kram. "Memang masih banyak perbaikan yang harus dilakukan. Ini akan jadi pekerjaan rumah ke depan," imbuh Singgih.
Rafli juga sempat mendapatkan perawatan karena selama ini dia jarang bermain penuh. Di tim Arema senior, jebolan ASIFA Malang itu hanya bermain setengah babak saja.
Baca Juga
Terlepas dari peran Rafli, pemain lain Arema U-19 juga tampil cukup ngeyel. Maklum, kemenangan terasa barang langka bagi mereka. Saat kompetisi TSC U-21 tahun lalu, Arema tak bisa memetik kemenangan dari delapan laga penyisihan Grup. Kali ini, mereka punya target lolos dari penyisihan Grup 2.
"Kalau melihat permainan tim sekarang, peluang lolos ada. Sebab tim Arema U-19 bisa mengimbangi permainan lawan-lawannya," sambung manajer tim Arema U-19, Riyan Meidi.
Saat melawan Persela U-19, Arema U-19 juga menerima tekanan yang berat. Untung lini belakang Singo Edan Muda cukup kukuh karena mereka punya materi pemain dengan postur cukup ideal di lini belakang.
"Kalau tahun lalu di kompetisi U-21 kami menurunkan pemain U-18 karena itu keterbatasan. Sekarang usia pemain yang dimiliki pas untuk kompetisi U-19," lanjutnya.
Sementara di kubu Persela U-19, mereka mengaku kalah karena kehilangan konsentrasi. Padahal tim besutan Didik Ludiyanto ini memiliki cukup banyak peluang.
"Beginilah sepak bola. Saat lengah sedikit bisa kecolongan. Ini jadi pelajaran untuk pertandingan selanjutnya. Karena masih ada kesempatan untuk memperbaikinya," kata Didik.