Bola.com, Bantul - Sebagai juara Divisi Utama 2010, Persiba Bantul memiliki nama besar untuk bersaing di kompetisi Liga 2 2017. Alih-alih meramaikan persaingan, tim Laskar Sultan Agung justru terjerembab di dasar klasemen Grup 4 dengan raihan tiga poin.
Hingga putaran pertama rampung, Persiba Bantul tidak sekalipun meraih kemenangan dengan rincian tiga kali seri serta menderita empat kekalahan.
Tak pelak, kondisi itu membuat kalangan suporter gelisah, termasuk pendukung terbesar Persiba Bantul, Paserbumi.
Hasil buruk dan bayang-bayang degradasi ke Liga 3 musim depan jadi kekhawatiran para suporter. Maklum, langkah Slamet Widodo dkk. cukup berat untuk menyodok ke papan atas, meski harapan itu masih ada.
"Sebagai suporter Persiba, tentu kami resah atas kondisi seperti ini. Apalagi jika tidak ada perubahan yang cukup signifikan di putaran kedua,'' kata Sekjen DPP Paserbumi, Giyanto.
Baca Juga
Riak-riak kekecewaan suporter tidak hanya meledak di media sosial. Namun, juga melalui berbagai spanduk yang terpampang di beberapa sudut jalan Kota Bantul.
Giyanto tidak menampik banyaknya kecaman dan juga kekecewaan yang disampaikan para suporter. Hal tersebut menurutnya sebagai sebuah kewajaran mengingat kondisi Persiba Bantul yang semakin terpuruk.
Hanya, lanjut Giyanto, secara kelembagaan DPP Paserbumi belum mengambil sikap resmi atas kondisi yang terjadi. Paserbumi baru memberikan sikap seusai laga melawan PSIR Rembang di Stadion Krida, Rembang, Kamis (20/7/2017).
"Kekecewaan yang diungkapkan suporter demi kebaikan Persiba. Seluruh masyarakat Bantul dan suporter tentu ingin Persiba segera bangkit," tegasnya.
Rangkaian hasil buruk di putaran pertama membuat manajemen Persiba Bantul memutus kontrak pelatih Purwanto Suwondo. Kursi pelatih sementara ditangani asisten, Sambudiana.