Widodo Cahyono Putro Enggan Terjebak Nostalgia bersama SFC

oleh Riskha Prasetya diperbarui 19 Jul 2017, 08:15 WIB
Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, bernostalgia dengan Sriwijaya FC tetapi tetap profesional. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Palembang - Meski menyebut mempunyai banyak kenangan indah selama membesut Sriwijaya FC, Widodo Cahyono Putro menegaskan dirinya tidak akan terjebak nostalgia dan tetap fokus membawa Bali United meraih kemenangan saat kedua tim bentrok, Rabu (19/7) di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, pada pekan ke-15 Liga 1 2017.

Widodo Cahyono Putro enggan membahas lebih lanjut mengenai proses saat dirinya dilengserkan dari kursi pelatih Sriwijaya FC hanya seminggu jelang bergulirnya Liga 1 2017.

"Prinsip saya di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Saya pernah menjadi bagian dari sepak bola Indonesia dan selalu memberikan yang terbaik di mana pun saya berada, sekarang meski sangat respek dengan Sriwijaya FC. Namun, tim saya adalah Bali United dan di laga nanti selama 90 menit akan menjadi lawan, setelah itu semuanya seduluran," ungkapnya.

Dirinya juga tidak menampik punya sejumlah keuntungan di laga ini karena pernah selama lebih dari semusim menjadi bagian dari tim kebanggaan masyarakat Sumatra Selatan ini.

"Keuntungan pasti ada karena saya sudah tahu setiap jengkal lapangan Jakabaring, cuacanya atau bagaimana suporter di Palembang," ujar Widodo.

Advertisement

Namun, persaingan liga saat ini semakin ketat dan tidak ada tim yang benar-benar superior. "Semua bisa saling mengalahkan, tinggal siapa yang fighting spirit-nya paling kuat. Sekarang tidak ada jaminan Bali United bisa mengambil poin dengan mudah di Palembang karena hanya melihat performa beberapa laga ke belakang,” jelasnya.

Meski tidak lagi membesut Sriwijaya FC, Widodo menyebut beberapa kali sempat melihat permainan tim yang pernah diasuhnya itu.

"Jangan melihat klasemen Sriwijaya FC saat ini, bagi saya, mereka dalam beberapa pertandingan hanya kurang dinaungi dewi fortuna. Selain itu, di setiap laga juga sangat sulit dikalahkan. Jadi, pertandingan nanti tidak ada jaminan akan ada tim yang bisa menang dengan mudah," tambahnya.

Salah satu pemain Sriwijaya FC, Marco Meraudje, mengaku sangat menghormati figur Widodo Cahyono Putro, yang memberikannya kesempatan debut di kompetisi tertinggi di Indonesia.

"Setelah PON Jabar berakhir, saya nekad merantau untuk mencoba mencari klub di Jawa dan saat itu menumpang berlatih di akademi milik coach WCP. Namun akhirnya saya malah diberikan kesempatan ke SFC hingga bisa seperti saat ini. Saya sangat berterima kasih, namun nanti saat di lapangan saya harus profesional, apalagi saat ini kami sangat membutuhkan poin penuh untuk memperbaiki posisi di klasemen sementara," kata Marco.