Bola.com, Jakarta - Perjuangan Timnas Indonesia U-22 buat lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2018 amat berat, seiring kekalahan telak 0-3 di laga perdana kualifikasi Grup H di Stadion Nasional, Bangkok, Thailand, Rabu (19/7/2017).
Tim asuhan Luis Milla kudu kerja ekstra keras di dua laga lanjutan melawan Mongolia dan tuan rumah Thailand.
Babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 ini diikuti 39 dari 47 anggota AFC dan dibagi ke dalam dua zona yakni Barat dan Timur.
Baca Juga
Delapan tim yang tidak berpartisipasi adalah Bhutan, Maladewa, Pakistan, Yaman, Guam, Kepulauan Mariana Utara, Kuwait (sanksi), dan Srilanka (mundur).
Masing-masing juara grup (10 grup) pada babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 berhak lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2018 yang akan diikuti 16 tim. Lima tim lainnya akan ditentukan melalui jalur runner-up terbaik. Sementara itu, China sebagai tuan rumah otomatis tampil di putaran final turnamen.
Setelah takluk dengan skor telak pada laga perdana, Tim Merah-Putih kudu mengeruk kemenangan dengan skor telak jika ingin masih membidik posisi juara grup.
Peluang buat menang dengan margin gol besar amat terbuka saat Fabri Haryadi dkk. saat bersua Mongolia, yang tidak punya tradisi berprestasi di level persaingan kawasan Asia.
Situasi akan terasa sulit saat Tim Garuda Muda bertemu Thailand, yang selama ini jadi Raja Sepak Bola Asia Tenggara. Di berbagai level timnas Tim Negeri Gajah seringkali merepotkan Timnas Indonesia.
Tengok saja, bagaimana Thailand memupuskan mimpi Indonesia jadi juara Piala AFF 2016, setelah mengalahkan timnas kita di laga puncak dengan agregat 3-2. Demikian pula saat Timnas Indonesia U-16 berjumpa Thailand di ajang Piala AFF U-15 2018 baru-baru ini. Tim asuhan Fachry Husaini kalah 0-1.
Yang paling realistis Timnas Indonesia U-22 membidik posisi runner-up dengan rekor poin mengkilap agar bisa menyempil di antara 5 runner-up terbaik yang berhak lolos ke putaran final. Namun, mengacu pada skor kekalahan 0-3 kontra Malaysia, kondisinya akan terasa sulit.
Akan tetapi sepak bola bukan matematika, selama bola bundar segala kemungkinan bisa terjadi. Semoga, Timnas Indonesia U-22 bisa bangkit saat melakoni pertandingan versus Mongolia (21 Juli) dan Thailand (23 Juli).