3 Strategi Kunci saat Timnas Indonesia U-22 Menghajar Mongolia

oleh Ario Yosia diperbarui 21 Jul 2017, 17:54 WIB
3 Strategi Kunci saat Timnas Indonesia U-22 Menghajar Mongolia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-22, Luis Milla, melakukan perubahan ekstrem saat Tim Merah-Putih menghadapi Mongolia pada laga kedua Grup H kualifikasi Piala Asia U-23 2018 di Supachalasai National Stadium, Bangkok, Jumat (21/7/2017). Hasilnya tokcer, Evan Dimas dkk. menang telak 7-0!

Nakhoda asal Spanyol itu mengganti tujuh pemain yang tampil sebagai starter saat takluk 0-3 dari Malaysia, Rabu (19/7/2017). Perubahan komposisi pemain membuat permainan Timnas Indonesia U-22 terasa lebih menggigit.

Advertisement

Kurniawan Kartika Ajie, Gavin Kwan Adsit, Rezaldi Hehanusa, Osvaldo Haay, dan Saddil Ramdani, bermain sejak menit awal. Kelima pemain ini menggantikan posisi Satria Tama, Putu Gede Juni Antara, Ricky Fajrin, Hanif Sjahbandi, dan Febri Hariyadi, yang bermain kurang oke pada pertandingan kontra Tim Negeri Jiran.

Luis Milla juga menurunkan dua pemain paling berpengalaman, Evan Dimas dan Hansamu Yama, sejak menit awal.

Tim Garuda Muda mendominasi jalannya pertandingan. Pada paruh pertama laga, Timnas Indonesia U-22 bahkan sudah unggul tiga gol. Gol-gol yang dicetak timnas dilesakan Saddil Ramdani (17', 56'), Marinus Wanewar (31'), Gavin Kwan (35', 88), Osvaldo Haay (71'), Septian David Maulana (90').

Mongolia yang membuat kejutan saat memaksa skor imbang 1-1 tuan rumah Thailand permainannya tak berkembang. Timnas Indonesia U-22 memegang kendali permainan.

Menurut analisis Bola.com ada tiga strategi kunci yang membuat Timnas Indonesia U-22 tampil buas meluluh lantahkan pertahanan Mongolia. Apa-apa saja?

2 dari 5 halaman

Agresivitas Gelandang

Evan Dimas (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

 1. Agresivitas Gelandang

Saat menjajal Mongolia, Timnas Indonesia U-22 bermain dengan skema 4-3-2-1, berubah dari 4-3-3 yang diusung pada laga sebelumnya menghadapi Malaysia.

Sistem ini membuat lini tengah lebih tangguh. Muhammad Hargianto dan Evan Dimas ditempatkan sebagai jangkar, membantu keseimbangan saat Tim Garuda Muda menyerang atau bertahan.

Alur serangan selalu dimulai dari kedua pemain yang notabene veteran Timnas Indonesia U-19 yang sukses menjadi jawara Piala AFF U-19 2013 silam. Evan dan Hargianto jadi pengendali ruang mesin Timnas U-22. Mereka yang mengatur tempo permainan serta menjalankan sistem passing.

Di sisi lain sisi ofensif Timnas Indonesia U-22 terasa lebih bergigi. Marinus Wanewar yang didapuk sebagai target man bekerja tidak sendirian. Striker Persipura Jayapura tersebut ditopang trio gelandang agresif, Osvaldo Haay, Septian David, Saddil Ramdani. Alhasil, konsentrasi lini belakang Mongolia terpecah.

3 dari 5 halaman

Kombinasi Winger Mematikan

Saddil Ramdani (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

2. Kombinasi Winger Mematikan

Empat winger Timnas Indonesia U-22 tampil brilian saat duel kontra Mongolia. Osvaldo Haay dan Saddil Ramdani tidak berkerja sendirian saat melakukan tekanan dari dua sisi melebar lapangan.

Mereka dibantu duo full back, Rezaldi Hehanusa dan Gavin Kwan, yang amat aktif naik ke depan untuk memberi tekanan kepada Mongolia.

Saat Mongolia melakukan serangan, keduanya amat disiplin berada di posnya, mendampingi duo stoper, Hansamu Yama serta Bagas Adi Nugroho.

Sepanjang laga terlihat kalau Mongolia kesulitan melakukan akselerasi dari sisi sayap. Mereka dipaksa melakukan serangan ke area tengah lapangan, di mana area tersebut amat padat pemain Timnas Indonesia U-22.

Saddil Ramdani, Osvaldo Haay, dan Gavin Kwan menyumbang gol dalam duel ini. Hal ini mempertegas kalau para winger punya peran besar saat Timnas Indonesia U-22 menghancurkan Mongolia.

4 dari 5 halaman

Soliditas Duo Bek Tengah

Hansamu Yama (atas) (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

3. Soliditas Duo Bek Tengah

Kehadiran Hansamu Yama membuat poros pertahanan Timnas Indonesia U-22. Ia jadi sosok jenderal pengatur kompaksitas lini belakang.

Stoper Barito Putera tersebut, bek yang matang pengalaman mengarungi laga-laga internasional sarat tekanan. Jangan heran di usianya yang maish amat muda Hansamu dipercaya Alfred Riedl jadi bek utama Timnas Indonesia level senior di Piala AFF 2016 silam.

Hansamu memberi kenyamanan pada para gelandang dan penyerang. Mereka tahu kalau saat melakukan serangan, lini belakang tidak akan keropos saat Mongolia melakukan serangan balik.

Di sisi lain, performa bek tengah lain, Bagas Adi Nugroho, juga layak diacungi jempol. Ia kerap melakukan tekel-tekel krusial yang mengamankan lini pertahanan Timnas Indonesia U-22.

5 dari 5 halaman

Komposisi Pemain

Luis Milla (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Susunan Pemain Utama

Mongolia (5-4-1): 20-Saikhanchuluun Amarbayasgalan (Kiper); 8-Narmandakh Artag,2-Munkh-Orgil Orkhon, 5-Tuguldur Galt, 22-Bilguun Damdindorj, 19-Uuganbat Bat-Erdene (Belakang); 7-Ganbayar Ganbold, 10-Tuguldur Munkh-Erdene,16-Tserenbayar Boldbaatar,
15-Gal-Erdene Soyol-Erdene (Tengah); 9-Oyunbaatar Mijiddorj (Depan)

Pelatih: Michael Weiss

Indonesia (4-2-3-1): 20-Kurniawan Kartika Ajie (Kiper); 16-Gavin Kwan Adsit, 23-Hansamu Yama, 5-Bagas Adi Nugroho, 12-Rezaldi Hehanusa (Belakang); 8-Muhammad Hargianto, 6-Evan Dimas; 19-Osvaldo Haay, 10-Septian David, 17-Saddil Ramdani (Tengah); 9-Marinus Wanewar (Depan)

Pelatih: Luis Milla


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait