Bola.com, Jakarta - Ketua Umum Indonesia Asian Games Organizing Committe (INASGOC), Erick Thohir, sempat mengungkapkan perlunya efisiensi dalam penyelenggaraan Asian Games 2018, salah satunya adalah pengurangan tim peserta sepak bola Asian Games 2018. Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, angkat suara soal wacana tersebut.
Demi melakukan efisiensi, sejumlah cabang olahraga akan mendapatkan kajian lagi dari INASGOC. Salah satunya adalah sepak bola, yang disebut Erick Thohir cukup berat karena jumlah peserta yang banyak. Erick Thohir mengusulkan agar hanya tujuh negara yang boleh tampil di cabang sepak bola dengan berdasarkan peringkat Asia.
Baca Juga
"Meski ini berat, bisa atau tidak cabor-cabor itu sebelumnya memakai kualifikasi? Sepak bola misalnya. Mustahil jika tiba-tiba yang ikut ada 44 negara. Kalau itu terjadi, ketersediaan lapangan dan dana untuk penyelenggaraan belum tentu cukup," ujar Erick Thohir, Selasa (25/7/2017).
"Jadi bisa dipertimbangkan nanti yang tampil di Asian Games cukup tujuh negara berdasarkan peringkat kejuaraan Asia sebelumnya. Kami akan coba bicarakan dengan OCA (Olympic Council of Asia). Kami minta negara yang datang disesuaikan dengan peringkat kejuaraan Asia sebelumnya. Itu akan kami coba," lanjut Erick Thohir.
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyebut tidak pernah ada masalah pembatasan negara peserta yang ingin mengikuti cabang olahraga sepak bola. Joko Driyono lantas mempertanyakan dalih INASGOC yang mengungkit ketersediaan lapangan dan merasa ini murni karena masalah dana.
"Kalau masalah venue kan bisa digelar kualifikasi sebulan atau dua bulan sebelum Asian Games dimulai. Jadi bisa diatur, tapi mungkin masalah dana yang tidak ada. Ini masalah efisiensi anggaran kan?" tanya Joko Driyono.
"Namun, juga tidak memungkinkan kalau usulan berdasar peringkat saat kejuaraan Asia sebelumnya. Tidak mungkin langsung tujuh besar Asia. Ideal ada 16 negara peserta dan dibagi menjadi empat grup," tegas Joko Driyono.
Terkait bagaimana sikap PSSI terhadap kebijakan yang diusulkan Inasgoc, Joko Driyono memilih untuk membawa hal tersebut kepada AFC dan membiarkan konfederasi sepak bola Asia itu yang akan memutuskan.