Bola.com, Jakarta - Mendengar Indonesia Raya berkumandang saat menyabet emas di ajang internasional begitu menggetarkan perasaan I Gede Siman Sudartawa. Perenang andalan Indonesia itu pun mengakui sangat rindu untuk merasakan kembali momen indah itu pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Siman Sudartawa tampil sangat cemerlang saat pertama kali mendapatkan kesempatan berkiprah di level SEA Games pada 2011, di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Saat itu empat medali emas disabet Siman yang masih berusia 17 tahun. Empat medali emas itu diraihnya dari gaya punggung nomor 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan 4 x 100 meter.
Keberhasilan di SEA Games 2011 itu menjadi awal yang sangat baik. Namun, posisinya sebagai perenang tuan rumah dianggap sebagai keuntungan. Namun, saat bertanding di SEA Games 2013 yang digelar di Myanmar dua tahun kemudian, Siman juga berhasil mengumandangkan Indonesia Raya.
Baca Juga
Siman mempersembahkan dua medali, masing-masing satu emas dari 50 meter gaya punggung dan satu perak untuk nomor 100 meter. Saat itu untuk pertama kalinya Siman merasa sangat merinding ketika mendengarkan kumandang lagu Indonesia Raya.
"Bangga sekali rasanya karena tidak semua atlet di Indonesia bisa mewakili negara ini untuk ajang multi-event seperti SEA Games. Bisa mewakili Indonesia di SEA Games saja harus mati-matian, apalagi bisa mendapatkan medali emas. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di negara orang, dan itu rasanya sangat luar biasa membanggakan," ujar Siman Sudartawa saat berbincang dengan Bola.com di Bali, pada awal Juli.
Sayang, Siman gagal meraih medali emas ketika pada SEA Games 2015 di Singapura. Perenang asal Bali itu hanya meraih dua medali perak di nomor 50 meter dan 100 meter gaya punggung. Siman kalah bersaing dengan perenang tuan rumah, Quah Zheng Wen.
Kegagalan di Singapura melecut semangat Siman. Dia bertekad kembali merebut medali emas di Kuala Lumpur saat SEA Games 2017. "Target saat ini adalah merebut kembali medali emas itu," ujarnya.
Meski punya pengalaman turun di nomor 200 meter gaya punggung, yang sebenarnya masuk ke dalam renang jarak menengah, Siman menegaskan akan fokus di nomor jarak pendek.
"Bicara soal persiapan khusus untuk SEA Games 2017, saya hanya fokus untuk 50 meter dan 10 meter, jadi saya murni di sprint. Fokus latihan pun lebih banyak di sprint. Hal ini tidak hanya untuk SEA Games, tapi juga untuk Asian Games 2018 di mana saya ditargetkan meraih medali untuk nomor 50 meter gaya punggung," urai Siman.
Sebagai persiapan terakhir menuju SEA Games 2017, Siman Sudartawa mengikuti Kejuaraan Dunia Renang 2017 di Budapest, Hungaria. Siman tercatat sudah menyelesaikan perlombaan di nomor 100 meter gaya punggung. Dia menempati posisi ke-27 dengan catatan waktu 55,81 detik. Siman masih akan tampil di nomor 50 meter yang baru akan digelar pada 29-30 Juli 2017.
Waspadai Singapura
Keinginan Siman Sudartawa kembali menggenggam medali emas di SEA Games 2017 diprediksi tak mudah terealisasi. Atlet renang putra yang pada 8 September mendatang genap berusia 23 tahun itu menyadari banya rival berat berpotensi menjegal ambisinya.
Bicara soal lawan yang berpotensi besar menjadi batu sandunngan di Kuala Lumpur nanti, Siman Sudartawa dengan lantang menyebut Singapura. Menurut dia, Singapura memiliki perenang-perenang potensial yang juga berpeluang besar meraih medali emas
"Bicara soal peta kekuatan lawan, menurut saya yang terberat masih tetap Singapura," ujar Siman Sudartawa.
Perenang asal Singapura yang dimaksud Siman Sudartawa saat ini adalah Joseph Schooling dan Quah Zheng Wen. Schooling yang merupakan juara di Olimpiade dan Quah Zheng Wen yang mengalahkan Siman pada SEA Games 2015 memang menjadi lawan yang tidak mudah bagi Siman. Pada Kejuaraan Dunia Renang 2017, Quah Zheng Wen finis di posisi ke-18 untuk nomor 100 meter gaya punggung dengan catatan waktu 54,68 detik.
Namun, Siman tak patah arang sebelum bertanding.
"Saya sangat optimistis di SEA Games kali ini. Terutama untuk nomor 50 meter gaya punggung. Saya berhasil menang atas lawan saya itu (di 48th Singapore National Age Group), membuat saya optimistis bisa mengulanginya di Kuala Lumpur," ujar Siman Sudartawa.
Selamat berjuang, Siman!