Polemik Regulasi IBL: CLS Knights Tetap pada Pendirian

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 29 Jul 2017, 09:18 WIB
Managing Partner CLS Knights Surabaya, Christoper Tanuwidjaja, menjamin pihaknya tak akan mengubah keputusan soal regulasi baru IBL.

Bola.com, Jakarta - Managing Partner CLS Knights Surabaya, Christoper Tanuwidjaja, menegaskan pihaknya tidak bisa mengikuti keputusan soal regulasi IBL yang mewajibkan klub berbentuk Perseroan terbatas (PT). Christoper menjamin, CLS Knights akan terus berbentuk yayasan meski harus keluar dari IBL 2017-2018.

Advertisement

Seperti diketahui, regulasi baru IBL mewajibkan klub yang ingin bermain di kompetisi musim depan harus memiliki badan hukum atau berbentuk Perseroan terbatas (PT). Namun, aturan tersebut ternyata tidak sejalan dengan ideologi yang dimiliki CLS Knights yang merupakan klub di bawah naungan yayasan Cahaya Lestari Surabaya (CLS).

Yayasan yang menaungi CLS Knights Surabaya diklaim sudah memiliki pengurus dan anggota yang tidak terhitung jumlahnya. Oleh sebab itu, Christoper menilai sulit bagi pihaknya untuk mengikuti regulasi baru tersebut.

"Kami sudah mengambil keputusan itu (keluar dari IBL 2017-2018). Memang, besok (Sabtu 29 Juli 2017) operator IBL masih ingin bertemu dengan Ketua Umum kami di Surabaya. Namun, sikap kami akan tetap sama. Intinya, kami mungkin tidak sejalan saja dengan apa yang diminta IBL untuk membentuk PT karena kami sudah dalam bentuk yayasan sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu," kata Christoper Tanuwidjaja ketika dihubungi Bola.com, Jumat (28/7/2017).

"Kalau berbentuk PT, kami tidak mungkin akan mengakomodir semua anggota karena kepemilikan hanya satu atau dua orang saja. Adapun tim CLS milik yayasan dan kehidupannya dalam hal pendanaan ditunjang oleh yayasan dengan jumlah anggota yang banyak."

"Itu yang paling memberatkan kami untuk jadi PT. Kalau yayasan kami milik perorangan mungkin akan lebih gampang, tetapi masalahnya yayasan kami dimiliki perorangan yang tidak sedikit," jelas pria yang akrab disapa Itop itu.

Lebih lanjut, Itop mengatakan tidak ada yang salah dengan regulasi baru yang ingin diterapkan IBL untuk klub-klub musim depan. Menurut dia, hal itu akan membuat basket Indonesia semakin maju. Namun, sekali lagi Itop menegaskan hal tersebut bertentangan dengan kondisi CLS Knights yang sudah bertahun-tahun berbentuk yayasan.

"Kami tidak menganggap aturan IBL salah. Malah merasa aturan ini menuju arah ke depan yang lebih baik untuk basket Indonesia, hanya mungkin tidak cocok untuk kami. Sebab, yayasan kami sudah lama terbentuk, sedangkan IBL sedang membangun arahan yang baru dan bagus,"

"Namun, jika CLS Knights Surabaya masih diberi tolerasi lagi maka kami tetap akan ikut IBL musim depan. Akan tetapi, jika dari IBL merasa lain ya dengan terpaksa kami tidak bisa ikut," tegas Christoper Tanuwidjaja.

Berita Terkait