Borneo FC Kembali Bergairah Setelah Curi Poin Arema di Malang

oleh Iwan Setiawan diperbarui 31 Jul 2017, 10:15 WIB
Ponaryo Astaman menghalau bola serangan Arema kala duel Arema vs Pusamania Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (30/7/2017). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Satu poin yang didapatkankan di kandang Arema FC, Stadion Kanjuruhan, Malang, (30/7/2017) membuat Pusamania Borneo FC kembali bergairah.

Ini adalah poin ketiga mereka untuk laga tandang. Meski belum pernah menang di kandang lawan, Pusamania Borneo FC mengaku dalam kondisi mental yang bagus setelah menahan Arema.

"Kami bersyukur bisa dapat poin tandang. Memang ada evaluasi. Tapi, yang penting bisa mempertahankan catatan tidak pernah kalah di Malang," kata pelatih Pusamania Borneo FC, Ricky Nelson.

Musim lalu di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, tim asal Samarinda tersebut jadi satu-satunya tim yang bisa menang di Malang. Namun, mereka sempat kalah di Bogor dalam final Piala Presiden 2017 silam.

"Memang tadi tidak bisa revans. Tapi, kami masih punya kesempatan saat putaran kedua di Samarinda nanti," jelas Ricky.

Tambahan satu poin ini membuat posisi Ponaryo Astaman dkk. di klasemen belum beranjak dari papan tengah. Tepatnya urutan ke-11. Namun, Borneo FC tidak terpaut banyak poin dengan beberapa tim di atasnya.

Advertisement

Ketika ditanya tentang kunci keberhasilan menahan Arema, Ricky membeberkan strateginya, yaitu menunpuk pemain belakang pada babak pertama.

"Sengaja ada tiga stoper yang kami tempatkan untuk mengawal Cristian Gonzales, Esteban Vizcarra, dan Juan Pino. Itu berhasil. Sedangkan babak kedua kami ubah menjadi dua stoper. Ternyata Arema termakan taktik itu dan menarik Gonzales. Di situ kami anggap pertandingan sudah selesai," jelas pelatih yang menggantikan Dragan Djukanovic beberapa pekan lalu itu.

Borneo FC memang sangat mewaspadai trio latin Arema. Itulah mengapa mereka mengunci ketiganya, terutama Gonzales, mengingat bila ada bola crossing yang ditujukan kepadanya.

"Setelah Gonzales keluar, kami lebih tenang karena Arema tidak ada main bola crossing atau umpan panjang ke pertahanan kami," tutur Ricky.

Arema menarik Gonzales pada menit ke-87. Penggantinya bukan seorang striker murni melainkan Arif Suyono yang menempati posisi sayap kanan, sedangkan Dedik Setiawan digeser sebagai striker.

Perubahan ini dinilai lebih memudahkan Pusamania Borneo FC untuk memutus serangan Arema karena tidak ada pemain predator handal yang dimiliki Arema dalam kotak penalti.

 

Berita Terkait