Bola.com, Kediri - Kejadian tidak menyenangkan dialami PS Mojokerto Putra saat melawat ke markas Persik Kediri, Selasa (1/8/2017). Bus yang mengangkut rombongan tim mendapat lemparan batu dari oknum suporter tim tuan rumah saat hendak menuju Stadion Brawijaya, Kediri.
Dalam laga itu, PS Mojokerto Putra tumbang dari Persik. Gol semata wayang tim tuan rumah diciptakan Bima Ragil pada menit ke-83.
Manajer Mojokerto Putra, Said Mohamad Toha, menjelaskan serangan oknum suporter tuan tuan rumah terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kota Kediri, saat hendak menuju stadion.
Puluhan suporter yang mengadang bus melempari kaca hingga beberapa di antaranya pecah. Tidak hanya itu, lemparan batu juga mengenai striker Mojokerto Putra, Muhammad Isa, yang akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan serta visum.
"Kami sebenarnya sudah menolak bertanding karena kondisinya tidak memungkinkan. Namun, tetap dipaksa pihak panpel untuk bertanding. Namun sebelum itu, kami membuat laporan ke pihak Polsek Kota Kediri sekaligus melampirkan bukti visum pemain," kata Said, Selasa (1/8/2017).
Baca Juga
Said menambahkan hingga Selasa malam, timnya sempat tertahan di hotel. Tidak hanya para pemain dan ofisial, suporter Mojokerto Putra yang berangkat menggunakan dua bus dan satu mobil juga tertahan sebelum akhirnya dikawal hingga daerah perbatasan.
"Rombongan suporter diserang di daerah pabrik rokok. Kami laporkan kasus ini ke Komdis PSSI dan berharap aparat kepolisian menangkap oknum pelemparan," tegas Toha.
Sebelumnya, pada Selasa (1/8/2017) siang, suporter tuan rumah, Persikmania, juga menaruh karangan bunga dukacita di pintu masuk tim dan perangkat pertandingan di Stadion Brawijaya dengan bertuliskan "Turut berduka cita atas meninggalnya fairplay PSMP.
Aksi Persikmania ini, kabarnya dipicu kekecewaan mereka ketika tim kesayangan kalah 0-2 pada laga tandang di putaran pertama di Stadion Gajahmada, Mojokerto. Saat itu ratusan Persikmania hadir dan menyaksikan langsung jalannya pertandingan di Mojokerto tersebut dan mereka menilai Persik "dikerjai" hingga akhirnya kalah.