Bola.com, Jakarta - Hukuman lima pertandingan tanpa bobotoh yang diberikan kepada Persib Bandung mengundang pertanyaan, terutama karena tetap ada penjualan tiket pertandingan Persib kontra PS TNI, Sabtu (5/8/2017).
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, angkat bicara untuk menjelaskan makna hukuman yang diberikan Komdis PSSI itu.
Persib kembali mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI melalui surat bernomor 060/L1/SK/KD-PSSI/VII/2017 yang menyatakan Persib dilarang mendapatkan dukungan dari bobotoh dalam lima pertandingan.
Hukuman diberikan lantaran bobotoh dianggap melanggar aturan setelah terbukti menyalakan flare, melakukan pelemparan botol ke lapangan, pemukulan terhadap ofisial tim lawan, dan adanya keributan setelah pengeroyokan terhadap suporter lain ketika menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada 22 Juli 2017.
Baca Juga
Dalam surat tersebut, dijelaskan bobotoh dilarang masuk stadion terhitung sejak laga kontra Perseru Serui hingga empat pertandingan di putaran kedua Liga 1, antara lain saat menghadapi PS TNI, Arema FC, Sriwijaya FC, dan Persegres Gresik United.
Namun, dalam putusan Komdis itu tidak dijelaskan secara gamblang Persib tetap bisa menggelar laga kandang dengan penonton atau tidak. Hal tersebut bisa memunculkan multitafsir.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, menerjemahkan hukuman untuk Persib yang diberikan oleh Komdis PSSI. Ratu Tisha menegaskan, yang tidak boleh hadir adalah suporter Persib, yaitu bobotoh, sementara masyarakat umum tetap diizinkan membeli tiket dan menyaksikan pertandingan.
"Kita harus membiasakan diri bahwa sepak bola Indonesia bukan hanya milik suporter atau fans dari tim yang sedang bermain di lapangan. Pertandingan sepak bola ini milik umum, keluarga, suporter, sponsor, bukan hanya milik suporter tim kandang atau tandang. Kami menjatuhkan sanksi untuk fans Persib, jadi kalau bukan fans Persib boleh datang. Namun, jangan diakal-akali dengan melepas atribut untuk saat itu dan kemudian masuk ke stadion," tutur Ratu Tisha.
Penjelasan tersebut jika dianalisis berarti penonton tetap boleh datang selama bukan suporter tim Maung Bandung yang biasa menggunakan atribut pendukung Persib. Namun, ketika ditanya mengenai kemungkinan bobotoh tetap datang tanpa atribut, Ratu Tisha meminta agar kedewasaan sebagai fans diperlihatkan para pendukung Persib.
"Saya percaya dan yakin fans di klub masing-masing, seperti bobotoh, yang mengaku darah dan dagingnya itu biru, tidak akan mau menanggalkan atribut. Jika mereka menanggalkan atribut dan masuk stadion, itu artinya mereka tidak menghormati keputusan Komdis. Saya meminta kedewasaan hati para fans. Hukuman ini menjadi bagian dari edukasi dari kami untuk masyarakat," kata Ratu Tisha.
Jika pada kenyataannya masih ada bobotoh Persib yang hadir di stadion dalam masa hukuman, Ratu Tisha punya jawaban yang pas. "Pasti akan kami hukum kembali, itu pasti. Sepak bola itu indah, bukan kriminal, kalimatnya salah jangan lantas diakali. PSSI akan melakukan edukasi untuk itu," tegasnya.