Bola.com, Solo - Kemenpora RI menggelar sarasehan dan juga jumpa suporter suporter sepak bola Indonesia, Rabu-Jumat (2-4/8/2017). Ratusan perwakilan suporter dari 53 klub baik Liga 1 maupun Liga 2 hadir bersama Menpora, PSSI, hingga pihak kepolisian. Kegiatan tersebut mendapat tanggapan suporter Persis Solo, Pasoepati, yang turut mengirimkan delegasi ke acara tersebut.
Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, menilai forum tersebut cukup tepat untuk menindaklanjuti sekaligus berdiskusi tetang perkembangan suporter di sepak bola Indonesia akhir-akhir ini.
"Kami selalu menyambut positif kegiatan ini. Apalagi kami selaku suporter bisa bersilaturahmi serta berdiskusi terkait apa yang terjadi di lapangan. Istilahnya bersama mencari solusi," kata Ginda Ferachtriawan.
Ginda menjelaskan pemerintah dan PSSI harus memandang suporter sebagai salah satu stakeholder sepak bola, tidak hanya penonton biasa. Menurutnya, memang sudah saatnya pemerintah mengambil peran edukasi kepada suporter.
"Memang islah harus diawali dari akar rumput, bukan dari atas yang seperti seremonial saja. Kami berharap pertemuan seperti ini bisa jadi agenda rutin," ujar Ginda.
Baca Juga
Namun, dari 53 kelompok suporter yang diundang Kemenpora, tiga basis suporter besar, seperti The Jakmania, Viking Persib Club, dan Bonek Mania tidak hadir.
Padahal, pertemuan suporter yang diprakarsai Kemenpora ini muncul setelah jatuh korban jiwa seusai pertandingan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Ginda sangat mendukung rencana islah yang akan dilakukan bobotoh Persib dengan The Jakmania. Menurutnya, perdamainan antarsuporter sudah harus dilakukan termasuk suporter milik Persib Bandung dan Persija Jakarta itu.
"Saya rasa tidak sulit. Ini demi kebaikan dan perdamaian, tinggal memberikan pemahaman secara terus-menerus ke tingkat bawah akan pentingnya menjaga persaudaraan antarsuporter, termasuk Bobotoh dengan Jakmania," kata wakil presiden Pasoepati yang juga anggota DPRD Surakarta itu.