Triyaningsih, SEA Games, dan Impian Terbesar

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 05 Agu 2017, 09:20 WIB
Triyaningsih, andalan Indonesia di cabang olahraga atletik untuk nomor lari jarak jauh 5.000 dan 10.000 meter. (Bola.com/FOTO: Vitalis Yogi Trisna/GRAFIS: Dody Iryawan

Bola.com, Jakarta - Pelari putri dengan postur tubuh mungil ini sudah berulang kali mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional, termasuk pada ajang SEA Games.  Triyaningsih pun bertekad mempertahankan prestasi gemilang tersebut pada SEA Games 2017 sembari menjaga impian menembus posisi tiga besar dunia.

Mengenakan celana olahraga berwarna gelap yang dipadukan dengan baju merah muda, Triyaningsih memulai sesi latihan di Lapangan Ragunan, dua pekan lalu. Dia mengawali latihan di lintasan lari, sebelum keluar dari area Lapangan Ragunan menuju lintasan alam untuk mendapatkan jarak tempuh yang diinginkan.

Advertisement

Jarak yang dilahapnya jelas tak pendek, karena dirinya merupakan pelari jarak jauh. Triyaningsih merupakan atlet putri andalan Indonesia pada nomor 5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton.

Sejak kali pertama tampil di SEA Games 2003 Vietnam (hanya absen pada 2005) Triyaningsih mendominasi lima edisi terakhir pesta olahraga negara Asia Tenggara itu. Medali emas nomor 10.000 meter selalu menjadi miliknya sejak 2007 hingga 2015.

Triyaningsih hanya sempat kehilangan emas nomor 5.000 meter pada SEA Games 2013 di Myanmar. Saat itu ia hanya meraih medali perak. SEA Games 2011 pun menjadi salah satu pesta olahraga terbaik karena tiga medali emas direbutnya, dengan tambahan dari nomor maraton.

Dominan pada level SEA Games, Triyaningsih belum berpuas diri. Dia masih mengejar impian terbesarnya, yaitu berprestasi di level yang lebih tinggi. Asian Games dan Olimpiade sudah dicicipi, tapi prestasi tak serta merta mudah digapai. 

"Kalau soal impian, saya berharap suatu saat nanti bisa masuk ke posisi tiga besar dunia, untuk event tertinggi olahraga, yaitu Olimpiade. Namanya impian tentu dong apa saja, dan saya berharap suatu saat nanti bisa mencapai posisi tersebut," ujar Triyaningsih.

Demi mengejar impian itu, Triyaningsih terus berlatih keras serta berusaha mempertahankan berbagai prestasi yang sudah diraihnya. Kegagalan mengukir prestasi pada Asian Games 2010 dan dan Olimpiade 2012 tak membuatnya patah arang. Atlet jebolan Diklat Salatiga itu justru semakin termotivasi menuntaskan rasa penasarannya.

Pelari jarak jauh Indonesia, Triyaningsih, melakukan sesi foto usai latihan di Lapangan Ragunan, Jakarta, Selasa, (18/7/2017). Triyaningsih bersiap jelang SEA Games 2017 Malaysia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

"Namanya perlombaan itu ada yang menang, dan tentu ada yang kalah. Jadi, saya tetap berusaha berlatih terus mempersiapkan diri untuk perlombaan terdekat. Bicara hasil, saya kembalikan kepada Yang Maha Kuasa. Saya hanya berharap semoga Allah terus memberikan kesempatan dan kekuatan untuk bisa menjadi yang terbaik," ujar atlet berusia 29 tahun itu.

Namun, sebelum mengejar impian terbesarnya itu, yang mungkin bisa diraihnya di Tokyo 2020, kini SEA Games 2017 menjadi perlombaan terdekat yang bakal dihadapi Triyaningsih. Triyaningsih tak mau menganggap ringan tantangan ini meskipun medali emas SEA Games sudah menjadi langganan baginya. 

2 dari 2 halaman

Motivasi Kuat Pertahankan Emas SEA Games

Atlet lari jarak jauh Indonesia, Triyaningsih, saat berlatih di Ragunan untuk mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2017. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Ada sebuah ungkapan lebih mudah merebut ketimbang mempertahankan.  Hal tersebut sudah dirasakan Triyaningsih pada level SEA Games, tepatnya pada 2013. 

Saat itu, Triyaningsih berangkat ke Myanmar dengan mengincar emas keempat masing-masing pada nomor 5.000 meter dan 10.000 meter. Namun, sukses menyabet emas pada dua nomor lari jarak jauh itu pada SEA Games 2007, 2009, dan 2011 itu tidak terulang sempurna pada 2013. Triyaningsih terpaksa puas membawa pulang medali perak pada nomor 5.000 meter setelah kalah dari atlet tuan rumah, Phyu War Thet.

Tak ingin jatuh ke lubang yang sama, Triyaningsih pantang melakukan persiapan asal-asalan menghadapi SEA Games 2017. Dia terus berlatih keras, tanpa mengurangi standar. 

Pelari jarak jauh Indonesia, Triyaningsih, berlari saat latihan di Lapangan Ragunan, Jakarta, Selasa, (18/7/2017). Triyaningsih bersiap jelang SEA Games 2017 Malaysia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

"Saya berusaha bertanggung jawab memberikan yang terbaik dan tetap mempertahankan prestasi. Target SEA Games ini tentu yang terbaik. Semoga saya bisa mempertahankan prestasi yang saya raih pada tahun-tahun sebelumnya," ujar Triyaningsih.

Dengan segudang pengalaman di SEA Games, Triyaningsih mengenal rival-rival yang harus diwaspadai pada level Asia Tenggara. Namun, Triyaningsih tak mau terpaku dengan lawan-lawan tersebut. Dia tetap fokus dan bertanding seolah-olah baru melakoni turnamen pertamanya. 

"Dari beberapa SEA Games yang saya ikuti, persaingannya cukup fluktuatif. Vietnam terkadang bagus, terkadang Thailand yang bagus, begitu pun dengan Myanmar. Ketiga negara itu memiliki atlet yang dominan dan mampu berbicara banyak pada nomor yang saya ikuti. Untuk tahun ini, menurut saya masih akan sama seperti SEA Games terakhir," ujar atlet kelahiran 15 Mei 1988 itu.

"Namun, dengan kemungkinan lawan pun bisa berganti dan mereka memiliki sesuatu yang baru, tentu mereka juga bisa lebih bagus. Jadi saya selalu berpikir bahwa setiap kali perlombaan saya ikuti, itu merupakan sebuah perlombaan baru bagi agar saya selalu siap memberikan yang terbaik," tegas Triyaningsih. 

Patut dinantikan bagaimana perjuangan Triyaningsih untuk kembali mempertahankan medali emas dalam dua nomor lari jarak jauh yang akan dijalaninya di Malaysia pada Agustus ini. Harapannya, semoga dominasinya belum terhenti dan lagu Indonesia Raya kembali berkumandang dengan indah.