Bola.com, Jakarta - Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, kerap melontarkan kontroversial terkait rival-rivalnya. Beberapa pebalap sudah pernah merasakan komentar pedas The Doctor, seperti Max Biaggi, Jorge Lorenzo, hingga Marc Marquez.
Baca Juga
Selepas balapan MotoGP Republik Ceska, di Sirkuit Brno, Minggu (6/8/2017), Rossi kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang ditujukan kepada Marquez. Pada balapan tersebut Marquez menjadi kampiun berkat kecerdikan dan ketepatan strategi pergantian ban dan motor.
Valentino Rossi menyebut Marc Marquez sebagai pebalap yang paling licik pada balapan MotoGP Republik Ceska, Minggu (6/8/2017). Namun, dia mengakui keputusan Marquez untuk masuk pit lebih cepat adalah langkah yang cerdas.
"Marquez adalah orang yang paling licik, menurut pendapat saya, dia sudah memutuskan sejak awal untuk masuk ke dalam pit," tutur Rossi selepas balapan.
Berkat kemenangan tersebut, Marquez semakin kukuh di klasemen sementara MotoGP 2017. Baby Alien unggul 14 poin atas peringkat kedua, Maverick Vinales. Rossi masih tertahan di posisi keempat, terpaut 22 poin dari Marquez.
Sebelum ini, Valentino Rossi juga pernah melontarkan beberapa pernyataan kontroversial untuk Marquez. Berikut enam di antaranya, yang dirangkum Bola.com dari berbagai sumber:
Marquez Terjatuh dan Gagal Finis (20 April 2015)
"Memalukan sekali dia terjatuh. Tapi, bagi saya, dia sendiri yang melakukan kesalahan. Marquez adalah pebalap yang berani bertaruh, ya atau tidak sama sekali. Dia sudah memepet saya di tengah-tengah tikungan. Marquez terus memepet dan saya berteriak-teriak. Saya pikir dia memang agresif, tapi jangan berlebihan!"
Komentar bernada kesal ini terlontar seusai balapan MotoGP Argentina 2015 di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo. Insiden bermula ketika Rossi bermanuver menyalip Marquez yang sedang memimpin balapan.
Usahanya berhasil dan Rossi gantian memimpin. Namun, Marc Marquez tak rela tempatnya direbut The Doctor. Dengan berani dia memepet Rossi, namun akhirnya malah terjatuh.
Marquez Membuat Rossi Kehilangan Juara Dunia (25 Oktober 2015)
"Marquez memenangi pertarungannya, dia membuat saya kehilangan juara dunia."
Pernyataan tersebut dirilis di akun twitter MotoGP. Saat itu, Rossi menilai peluangnya untuk menjadi juara dunia MotoGP 2015 semakin tipis setelah apa yang terjadi di Sirkuit Sepang.
Rossi mendapat hukuman tiga poin penalti setelah dinyatakan bersalah karena melakukan manuver berlebihan yang membuat Marquez terjatuh.
Padahal, Rossi tengah berjuang untuk bisa merebut gelar juara di seri terakhir MotoGP Valencia 2015.
Marquez Bukan Penggemar Rossi? (29 Oktober 2015)
"Apakah Anda tahu kebohongan yang dikatakannya (Marquez)?"
Kalimat tersebut merupakan bagian dari perbincangan Rossi dengan kepala hubungan eksternal Tim Italia yang juga pengamat motoGP, Carlo Pernat.
Pernat mengungkapkan selama ini The Baby Alien tak pernah mengidolakan Rossi. Pernat menuding Marquez memakai 'topeng' berpura-pura mengidolakan Rossi hanya untuk menaikkan citranya.
Bodyguard Lorenzo (11 Agustus 2015)
“Benar-benar luar biasa. Kami tahu seharusnya balapan dalam berjalan dengan cara yang sama. Kami dalam posisi apik untuk menjadi juara dunia. Setelah MotoGP Motegi, saya unggul 18 poin atas Jorge, tapi di Phillip Island (Australia), yang terjadi sangat aneh karena Marquez berperan menjadi bodyguard Lorenzo."
Pernyataan tersebut dilontarkan Rossi setelah menyelesaikan balapan di MotoGP terakhir musim 2015 di Valencia. The Doctor menuding Marquez sengaja berperan sebagai bodyguard Jorge Lorenzo.
Balapan di Valencia dimenangi Lorenzo, sekaligus mengantarnya menjadi juara dunia MotoGP 2015. Adapun Marquez finis tepat di belakang sang rekan senegara. Rossi yang menjadi pesaing Lorenzo dalam perburuan gelar juara harus puas berada di urutan keempat, di belakang rider Honda, Dani Pedrosa.
Gara-gara finis keempat, kans Rossi merengkuh gelar juara ke-10 harus melayang. Di klasemen akhir, The Doctor mengumpulkan 325 poin, alias kalah lima poin dari Lorenzo. Kekesalan Rossi ditumpahkan dengan mengkritik Baby Alien.
Marquez Masa Depan MotoGP, tapi... (10 November 2015)
"Marquez adalah masa depan MotoGP. Ia memiliki bakat besar, ia masih berusia 22 tahun dan memiliki banyak tahun tersisa di kariernya. Tapi sepanjang pekan, ia telah berbohong dengan mengatakan akan melakukan apapun untuk mengalahkan Lorenzo karena ini yang terpenting bagi Honda. Tapi, apa yang terjadi justru sebaliknya. Saya rasa ini tendangan nyata bagi semua orang."
Rossi mengungkapkan kekhawatirannya soal masa depan MotoGP jika pebalap seperti Marquez masih terus menunjukkan sikap tak sportif. Hal tersebut tak terlepas dari insiden pada MotoGP Malaysia 2015.
Sindiran kepada Honda (12 November 2015)
“Saya tertarik melihat data motor Honda. Itu aneh. Betapa menyenangkan. Saya ingin mereka membuktikan, dengan data mereka, bahwa saya menendang (Marquez). Saya akan senang jika Anda semua meminta mereka merilisnya. Jika itu tak bagus untuk olahraga, lalu? "
Hal tersebut diungkapkan Rossi setelah mengetahui Tim Honda Racing kembali menunda merilis data terkait insiden antara dirinya dengan Marquez pada MoGP Malaysia 2015.
Honda awalnya menyatakan akan merilis data insiden Sepang itu pada konferensi pers di tes pramusim MotoGP 2016, pada Rabu (11/11/2015). Data tersebut diharapkan bakal membuktikan Rossi benar-benar menendang Marquez di Tikungan 15 lap ketujuh MotoGP Malaysia, yang akhirnya membuat Baby Alien jatuh.
Namun, data yang dijanjikan tak kunjung, bahkan tak pernah dirilis.
Baca Juga