Bola.com, Jakarta - Kabar Persib Bandung mendepak Carlton Cole belum lama ini jadi konsumsi hingga media-media massa terbitan Inggris. Cole, seperti diucapkan manajer Persib Umuh Muchtar, dianggap gagal memberikan kontribusi karena performanya yang buruk selama putaran pertama Liga 1 2017.
Kepergian Cole juga mendapat perhatian dari sesama pemain asing yang berkiprah di Liga 1. Belum lama ini, ESPN Asia memuat wawancara dengan marquee player Mitra Kukar, Mohamed Sissoko.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan Carlton Cole dan hal itu sangat disayangkan. Tapi, secara personal, saya mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia dan saya sangat senang dengan itu," ujar Sissoko, dikutip dari ESPN Asia, Rabu (9/8/2017).
Baca Juga
Mohamed Sissoko sejauh ini memang "tidak bermasalah" dengan Mitra Kukar. Meski penampilannya cenderung biasa-biasa saja, ia tidak banyak menerima publikasi seperti halnya Carlton Cole di Persib yang setiap pergerakannya seolah-olah jadi santapan bobotoh maupun media massa. Apalagi ekspektasi Persib kala mendatangkan Cole di awal musim, memang terbilang tinggi.
Di sisi lain, pemutusan kontrak terhadap Cole, sedikit banyak membuka mata "dunia" bila kompetisi sepak bola di Indonesia juga memiliki standar dan kualitas tinggi.
Soal kompetisi Indonesia, Sissoko yang pernah berseragam klub-klub beken di Eropa seperti Juventus, Liverpool, dan Valencia, angkat bicara. Gelandang bertahan 32 tahun ini menekankan bila publik sepak bola, khususnya yang berada di Eropa, bakal kaget dengan standar yang diterapkan di Indonesia.
"Anda memang tak bisa membandingkan level (di Indonesia) dengan sepak bola Eropa, tapi ada gairah nyata di sini untuk belajar dan mengembangkan liga. Saya pikir, seiring berjalannya waktu, kita akan melihat langkah penting yang diambil untuk mengembangkan sepak bola di sini, misalnya akademi, dan pada akhirnya mereka akan memiliki liga dengan tim-tim yang cukup kuat untuk bersaing di seluruh Asia," tutur Sissoko.
"Ada pandangan, terutama yang berkembang di Eropa, bila Anda pergi ke tempat-tempat seperti India dan Indonesia, hal itu cukup gampang. Tapi, semua itu keliru. Pastinya memang beda dengan di Eropa, tapi untuk main di sini, Anda harus kuat secara fisik. Jika tidak, itu jadi kekurangan Anda," imbuhnya.
Mohamed Sissoko lantas mengungkapkan rahasia keberhasilannya sejauh ini beradaptasi dengan lingkungan sepak bola Indonesia, di Mitra Kukar, termasuk kehidupannya di Kalimantan Timur.
"Saya sering bepergian dan bisa beradaptasi dengan berbagai situasi. Meski saya pernah bermain di klub-klub besar, saya datang (ke Indonesia) dengan mental kompetitif dan perilaku positif. Itu yang membuat perbedaan," ujarnya.
Meski begitu, Mohamed Sissoko mengaku tak tahun sampai kapan dirinya akan bermain di Indonesia, khususnya bersama Mitra Kukar. "Saya punya satu tahun komitmen bersama Mitra Kukar. Saya senang di klub ini dan di Indonesia, tapi kita harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi di masa depan," ucap Sissoko.