Bola.com, Jakarta - Sebagai tuan rumah SEA Games ke-29, Timnas Malaysia U-22 dipastikan mendapat target emas untuk cabang olahraga sepak bola. Hal itu jadi harga yang tidak bisa ditawar lagi.
Pelatih Timnas Malaysia U-22, Ong Kim Swee, menyadari bila buat negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Indonesia, memenangi medali emas di cabor sepak bola terasa seperti menjuarai SEA Games.
Buat sang pelatih, SEA Games 2017 secara khusus jadi pertaruhan buatnya. Ong Kim Swee sudah melatih Timnas Malaysia U-23/U-22 yang tampil di SEA Games sejak edisi 2011.
Baca Juga
Jadi, SEA Games kali ini merupakan kali keempat buat pelatih 46 tahun itu. Praktis, ia sudah cukup mengenal karakter tim-tim pesaing, meski tim lawan sudah berganti-ganti pelatih dalam rentang waktu delapan tahun terakhir.
Ong Kim Swee ingin mengulang cerita indah saat membawa Tim Harimau Malaya memenangi medali emas di SEA Games 2011.
Di SUGBK, Jakarta, Ong Kim Swee berhasil menjadikan pasukannya bermental baja menghadapi gemuruh pendukung Timnas Indonesia saat adu penalti. Nyali mereka tak ciut sedikit pun di bawah "teror" fans setia Tim Merah-Putih dan menjalani adu penalti dengan sempurna. Ong Kim Swee dan pasukannya pulang berkalung medali emas.
Melewati Drama
Kegagalan di SEA Games edisi berikutnya, 2013 dan 2015, jadi pelecut. Bahkan di SEA Games 2015, Ong Kim Swee jadi sasaran kritikan karena gagal membawa Malaysia lolos dari fase penyisihan grup. Meski begitu, ia tetap dipercaya menangani Timnas Malaysia dan bahkan sempat jadi pelatih kepala timnas senior.
Hanya, kritikan tidak surut. Salah satu yang kerap melontarkan pernyataan pedas mengenai metode latihan yang diusung Kim Swee adalah Tunku Ismail Sultan Ibrahim, yang sekarang berstatus Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Saat Putra Mahkota Johor itu terpilih jadi Presiden FAM pada Maret 2017, salah satu kebijakan awalnya adalah menurunkan jabatan Kim Swee dari pelatih kepala timnas senior ke timnas U-22 di saat durasi kontrak pelatih asal Melaka itu sebagai pelatih timnas senior masih tersisa satu tahun lagi.
Meski menerima keputusan itu dengan lapang dada, hal ini diyakini membuat Kim Swee terpacu untuk membuktikan kualitas dengan mempersembahkan medali emas SEA Games 2017.
Jika ada pelatih yang tetap berbesar hati saat ditinggalkan sejumlah klub lantaran keengganan melepas pemain masuk tim asuhannya, sosok itu adalah Ong Kim Swee. Jika ada pelatih yang tetap yakin dan percaya dengan kemampuan pemain pilihannya meski hanya berlatih selama lima hari dalam kondisi tak nyaman, Ong Kim Swee adalah orangnya.
Semua drama itu berhasil dilalui Ong Kim Swee saat mengantar Timnas Malaysia U-22 jadi juara Grup H di kualifikasi Piala AFC U-23 2018 serta menyabet tiket ke putaran final. Prestasi itu di luar dugaan mengingat persiapan tim yang terbilang memprihatinkan.
Pesaing Terberat
Kini dengan kondisi jauh lebih baik, Ong Kim Swee optimistis asa merebut medali emas SEA Games 2017 lebih terjaga. Ia sudah didukung klub dan memiliki komposisi pemain utuh dengan bergabungnya enam pemain pilar yang sempat tidak dilepas klub saat kualifikasi Piala AFC U-23 2018, 19-23 Juli 2017.
Satu-satunya kekhawatiran sang pelatih, menyangkut kebugaran para pemain. Ong Kim Swee menuturkan banyak pemainnya yang kelelahan karena bermain pada 11 laga dalam 36 hari terakhir.
Itulah mengapa latihan recovery jadi menu utama dalam TC tahap akhir jelang SEA Games selama 10 hari yang digelar secara tertutup, Kim Swee menjauhkan pemainnya dari latihan berat.
Timnas Malaysia U-22 juga berkejaran dengan waktu menanti pemulihan cedera dua striker, S. Kumaahran dan N. Thanbalan. Ong Kim Swee akan menentukan skuat inti untuk SEA Games 2017 pada Sabtu (12/8/2017).
Di atas kertas, peluang merebut medali emas pada SEA Games 2017 cukup terbuka. Timnas Malaysia U-22 diprediksi melaju ke semifinal setelah melawan Myanmar, Brunei Darussalam, Laos, dan Singapura yang jadi lawan di penyisihan Grup A.
Melihat peta kekuatan saat ini, diperkirakan hanya Myanmar yang bisa jadi batu sandungan Malaysia untuk jadi juara Grup A dan menghadapi runner-up Grup B. Selepas itu, dengan dukungan membara publik tuan rumah, Timnas Malaysia U-22 diprediksi bisa melaju ke final.
Lantas siapa yang dianggap jadi pesaing berat Timnas Malaysia U-22 dalam memperebutkan medali emas SEA Games 2017? "Sudah pasti Thailand, Indonesia, dan juga menyusul, Vietnam," sebut Ong Kim Swee.
Grup A: Malaysia, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Laos
Distribusi Medali Emas Timnas Malaysia U-23 dan U-22
Peninsular Games: 1 (1961)
SEA Games: 5 (1977, 1979, 1989, 2009, 2011)