Bola.com, London - Pindah ke klub lawan saat berstatus pemain kunci bisa menjadi bumerang di panggung Premier League. Sosok seperti Steven Gerrard, Wayne Rooney sampai Fernando Torres nyaris mendapat cap 'sang pengkhianat'.
Baca Juga
Maklum, beberapa nama di atas pernah menjadi buah bibir kala memutuskan ingin pindah ke tim lain. Padahal, saat itu mereka sedang berada di zona emas dan klub masih membutuhkan tenaga mereka guna bersaing di pentas Premier League.
Pada periode bursa transfer pemain musim panas 2017, fenomena tersebut mengarah kepada Alexis Sanchez. Kabar beredar, eks Barcelona tersebut bakal pindah. Situasi tersebut membuat fans Arsenal resah. Bagi mereka, Arsenal masih tergantung kepada Sanchez.
Philippe Coutinho menjadi contoh lain. Saga transfernya dengan Barcelona sangat berlarut sampai saat ini. Media Catalunya, seperti Diario Sport bahkan mengabarkan kalau Coutinho sudah meminta dijual Liverpool untuk pindah ke Barca.
Bukan tak mungkin, keduanya bisa mengikuti jejak Dimitri Payet yang pada Januari lalu minta dijual West Ham United. Tidak ada yang tidak mungkin di bursa transfer. Selain contoh di atas, ada lima nama lain yang pernah meminta dijual klub di Premier League.
Wayne Rooney
Setelah pindah ke Everton musim panas ini, Wayne Rooney memicu perdebatan antara penggemar Manchester United. Perdebatan itu merujuk apakah dia harus dianggap sebagai legenda klub sejati seperti Cantona, Best atau Charlton.
Rooney sejatinya sudah menghabiskan 13 musim di Old Trafford, memenangkan semuanya dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa. Namun, ada satu hal yang membuat fans Manchester United pernah kesal, yakni dia pernah minta dijual.
Musim 2009/10 adalah salah satu tahun terbesar Rooney. Dia mencetak 34 gol dalam 44 pertandingan. Namun, Wazza tidak begitu senang dengan situasi di klub saat itu. Tidak hanya hubungannya dengan manajer Alex Ferguson yang terpecah karena adanya ketidaksepakatan mengenai cedera pergelangan kaki, Rooney juga merasa bahwa ambisi United tidak sesuai dengan keinginannya sendiri.
Kala itu ada kabar kalau Rooney ingin dijual Ferguson. Namun yang mengherankan, dia dilaporkan ingin menyebreang ke Manchester City yang menjanjikannya gaji 250 ribu pound sterling per pekan.
Namun, pada akhirnya Rooney memutuskan untuk tinggal. Dia akhirnya mencetak gol melawan City beberapa bulan kemudian. Namun hubungannya dengan para penggemar MU sampai saat ini sudah tak sama.
Fernando Torres
Menandatangani kontrak dengan Liverpool musim panas 2007, Fernando Torres dengan cepat membuktikan dirinya sebagai striker terbaik. Rekor golnya sangat fenomenal, yakni 33 gol di semua kompetisi pada musim pertamanya.
Namun, itu semua berubah pada 2010/11. Roy Hodgson telah mengambil alih Liverpool pada musim panas itu dan hampir segera ada pertanyaan tentang masa depan Torres, yang pada saat itu belum benar-benar mengungkapkan keinginan untuk meninggalkan Anfield.
Akan tetapi, dia memulai musim dengan berjuang untuk mendapatkan bentuk permainan dan kebugaran. Ketika Chelsea datang, Liverpool sebenarnya ogah melepasnya.
Namun, El Nino sudah jengah dengan kehadiran Roy Hodgson. Dia meminta The Reds menerima tawaran 40 juta pound sterling dari Chelsea pada akhir Januari, tapi kembali ditolak.
Ketika The Blues datang dengan 50 juta pound sterling, Liverpool akhirnya menerima permintaan tersebut dan membiarkan Torres untuk pindah ke Stamford Bridge. Sayangnya bagi Torres, dia hampir tidak melakukan langkah terbaik di Chelsea.
John Stones
Permintaan transfer biasanya dikaitkan dengan perilaku terburuk pada pemain. Ketika bek Everton John Stones mengajukan permintaan transfer pada musim panas 2015 di tengah ketertarikan serius dari Chelsea, itu adalah sesuatu yang berbeda sama sekali.
Stones berperilaku begitu profesional yang tidak dapat dilihat oleh para penggemar dan manajernya. "Permintaan transfer itu adalah sesuatu yang sebenarnya tidak dia sukai," ungkap eks Manajer Everton, Roberto Martinez kala itu.
Dia sama sekali tidak tertarik untuk pindah awalnya. Penggemar jelas senangnya dan ketika Chelsea datang dengan tiga tawaran, 20 juta pound sterling, 26 juta pound sterling dan 30 juta pound sterling, dia dan Everton menolaknya.
Manchester CIty kemudian coba masuk. Mereka melancarkan tawaran 47.5 juta pound sterling pada musim panas 2016 terbukti cukup bagi Everton. Stones kala itu juga seperti terbuai dengan iming-iming gaji besar City dan ajukan permintaan transfer yang diamini oleh Everton.
Jermain Defoe
Defoe nyatanya pernah mengajukan permintaan transfer kala perkuat West Ham United pada 2002-2003. Kala itu, West Ham terdegradasi dari Liga Inggris.
Namun demikian, yang bikin fans kesal adalah perilaku Defoe yang berkhianat. Dia meminta untuk dimasukkan ke daftar transfer tercepat yang pernah ada. Permintaan Defoe datang dalam waktu kurang dari 24 jam setelah The Hammers terdegradasi.
West Ham awalnya sengaja menolak permintaan tersebut. Sayangnya, sikap Defoe tidak membaik selama musim panas dan dia kemudian dilego ke Tottenham pada bulan Januari 2004.
Defoe lantas meminta maaf atas tindakannya dan untungnya telah dimaafkan oleh kebanyakan fans. Namun tetap saja, dia jadi public enemy di sana.
Steven Gerrard
Gerrard begitu identik dengan Liverpool dan tampaknya gila untuk berpikir meninggalkan klub, apalagi mengajukan permintaan transfer. Namun, faktanya memang terjadi, yakni pada musim panas 2005.
Waktunya tak tepat dan mengejutkan ,mengingat Gerrard baru saja menjadi kapten The Reds untuk meraih trofi yang paling luar biasa di Istambul. Desas-desus Gerrard yang ingin meninggalkan Liverpool telah jadi buah bibir sejak musim panas 2004 saat bermain mata dengan Chelsea.
Jose Mourinho dan rekan setimnya di Inggris John Terry dan Frank Lampard kala itu diketahui merayu Gerrard ke Chelsea. Akan tetapi, hal-hal menjadi serius di musim panas 2005 ketika negosiasi mengenai kontrak baru Liverpool terhenti dan Gerrard menolak haji 100 ribu pound sterling seminggu.
Gerrard kemudian memanggil agennya dan memintanya untuk menelepon Liverpool dan mengajukan permintaan transfer. Kepala eksekutif Liverpool kala itu, Rick Parry bahkan tampaknya siap untuk melego Gerrard.
Namun demikian, kondisi berbeda terjadi begitu cepat. Dia kemudian justru menandatangani kesepakatan baru dan menyatakan bahwa satu trofi dengan Liverpool lebih berarti baginya daripada belasan bersama Chelsea. (I. Eka Setiawan)