Mojokerto - Keributan antar suporter sepak bola Tanah Air kembali terjadi. Kali ini kasus yang mencuat melibatkan pendukung Arema FC, Aremania.
Saat perayaan ulang tahun ke-30 Arema FC. Kali ini, Aremania diserang oleh kawanan yang diduga Bonek Mania (suporter Persebaya Surabaya) di jalan Benteng Pancasila, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (11/8/2017) malam. Tiga orang dikabarkan terluka akibat kericuhan tersebut.
Berawal dari kelompok Aremania yang hendak mengadakan kumpul bareng untuk merayakan ulang tahun Arema ke-30, tiba-tiba mereka diserang oleh puluhan orang yang mengenakan kaos berwarna hijau dan mengendarai motor Yamaha RX King.
"Mereka datang dan mau merobek bendera kami," kata Aang, salah satu Aremania.
Merasa terancam, Aang dan sejumlah temannya langsung melarikan diri menuju Cafe Mas Bro di jalan Empunala tempat perayaan ulang tahun Tim Singo Edan berlangsung. Namun, kawanan yang diduga bonek tersebut mengejarnya sampai masuk ke tempat yang digunakan untuk acara kumpul bareng Aremania tersebut. "Kami diserang, jumlahnya sekitar 20-an orang," ucapnya.
Akibat penyerangan itu, tiga orang dikabarkan terluka dan harus dilarikan ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) rumah sakit Kamar Medika. Ironisnya, dari ketiga orang korban itu, dua orang warga sekitar lokasi kejadian juga menjadi sasaran kebrutalan oknum tak dikenal tersebut.
"Teman saya tadi ada satu yang luka di kepalanya akibat dikepruk paving. Terus ada orang lain, kayaknya tukang parkir cafe sama karyawan cafe juga terluka," ujar Aang, salah satu suporter Arema FC yang ada di lokasi.
Belum Tentu Bonek
Aang tidak mengetahui pasti apakah kawanan yang menyerang kelompoknya itu oknum Bonek atau bukan. Dia menjelaskan dari beberapa kawanan tersebut ada yang memakai kaos berwana hijau.
"Warnanya agak pudar. Ada juga yang mengendarai motor RX King," katanya.
Tak berselang lama, petugas Kepolisian Resort Mojokerto Kota yang mendengar kejadian itu langsung mendatangi lokasi. Polisi langsung membubarkan acara kongkow Aremania untuk mengantisipasi adanya tindakan yang tidak diinginkan.
"Sudah kami bubarkan, jadi para Aremania ini terpaksa digiring petugas dengan pengawalan ketat untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan," kata Kanit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Mojokerto Kota, I Putu Adi Juniwinata.