Bola.com, Selangor - Timnas Thailand U-22 gagal meraih kemenangan di partai pertama penyisihan Grup B SEA Games 2017 setelah ditahan 1-1 oleh Timnas Indonesia U-22. Buat Thailand hasil ini cukup mengecewakan. Pasalnya, mereka menargetkan sapu bersih kemenangan pada SEA Games ke-29 ini.
Baca Juga
Pelatih kepala serta manajer Timnas Thailand U-22, Worrawoot Srimakha dan Watanya Wongopasi, memberikan penjelasan di balik kegagalan mereka menaklukkan Indonesia. Ada dua hal penting yang jadi perhatian mereka, yakni kondisi pemain dan kondisi lapangan.
"Pemain membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan kondisi di sini. Mereka, entah mengapa tapi tidak mampu mencetak gol dan bahkan beberapa pemain mengalami kram, yang biasanya tidak pernah terjadi. Tapi, saya oke dengan hasil ini mengingat tak pernah mudah bermain melawan tim manapun di kawasan ini," tutur Worrawoot Srimakha.
"Kebobolan sebuah gol bisa terjadi pada siapa saja. Catatan kebobolan untuk tim-tim di Asia Tenggara hampir sama, yang jadi pembeda adalah permainan menyerang yang diperagakan. Kami akan bekerja keras untuk mencetak lebih banyak gol dan kami memiliki laga selanjutnya (melawan Timor Leste) dan yang lain. Akan berat buat kami untuk memenangi pertandingan tapi harus kami coba," ia menambahkan.
Sementara di mata sang manajer, Watanya Wongopasi, kegagalan Timnas Thailand U-22 memenangi pertandingan dianggapnya sangat tidak beralasan. Alhasil, kekecewaan dirasakan jajaran manajemen.
"Hasil ini tidak seperti yang kami inginkan karena kami datang ke sini dengan misi memenangi seluruh pertandingan. Hasil imbang ini tidak beralasan dan disebabkan kesalahan lini bertahan kami," keluh Watanya.
"Kami sempat bicara dengan pemain (setelah pertandingan), mereka mengaku lapangan licin yang membuat mereka sering terpeleset dan jatuh. Mereka juga lelah lebih cepat dari biasanya," imbuh Watanya.
Soal penalti yang diterima Indonesia, baik Worrawoot maupun Watanya sama-sama mengaku tidak dalam posisi jelas saat kejadian itu terjadi sehingga mereka tidak ingin bicara lebih lanjut.
Meski begitu, sang pelatih berujar bila dalam sepak bola, pergerakan sekian detik saja bisa membuahkan hasil yang tidak diinginkan. "Dia mencoba yang terbaik mencegah terjadinya gol. Tidak ada yang menginginkan terjadinya penalti," kata Worrawoot membela pemainnya.