Bola.com, Madrid - Kompetisi terbaik di dataran Eropa, La Liga Primera Division, segera dimulai. Laga perdana akan menyajikan Leganes kontra Deportivo Alaves pada Jumat (18/8/2017) waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB.
Baca Juga
Mengapa La Liga Primera Division disebut sebagai kompetisi terbaik di Eropa? Dalam beberapa tahun terakhir, klub-klub Spanyol merajai berbagai turnamen di Benua Biru.
Teranyar, Real Madrid menjadi penguasa Liga Champions 2016-2017 dan disusul torehan Piala Super Eropa 2017 setelah menaklukkan raksasa Inggris, Manchester United. Namun, prestasi itu hanya mengangkat satu nama tim, Real Madrid.
Alasan utama Spanyol merupakan kompetisi terbaik Eropa adalah koefisien yang rilis UEFA setiap tahun. Spanyol menempati urutan teratas dengan raihan 89,355 poin.
Nilai tersebut jauh di atas Jerman (63,427 poin), Inggris (62,248), Italia (60,749), dan Prancis (46,831). Koefisien itu menunjukkan keberhasilan klub-klub Spanyol melaju sejauh mungkin dalam setiap turnamen di Eropa.
Bukti bahwa Spanyol memiliki klub-klub yang mampu menunjukkan catatan gemilang di antara klub dari negara lain. Hal itu sekaligus menjadi penanda kekuatan klub dari Negeri Matador.
Jurang besar
Akan tetapi, kesuksesan itu tidak serta-merta menjadikan Spanyol sebagai negara dengan kompetisi terbaik Eropa. Masih banyak orang yang mempertanyakan ketidakadilan di La Liga Primera Division.
Contoh nyata terjadi soal distribusi pendapatan hak siar televisi. Ada formula dari Badan Liga Spanyol (LFP) yang tentunya disetujui Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) yang membuat hanya klub-klub besar mampu menikmati uang lebih banyak ketimbang klub-klub lain.
Sekadar perbandingan, dari data yang dilansir LFP pada musim 2015-2016, Real Madrid dan Barcelona mendapatkan pembagian jatah masing-masing 140 juta euro. Jumlah tersebut sangat jauh dari Atletico Madrid yang hanya meraup 42 juta euro dari hak siar televisi.
Padahal, Atletico Madrid berada di urutan ketiga sebagai klub dengan pendapatan tertinggi hak siar televisi. Bagaimana dengan nasib klub yang berada di posisi terbawah pada musim itu?
Almeria ternyata hanya mendapatkan 18 juta euro sekitar 13 persen dari pendapatan Real Madrid dan Barcelona. Hal ini yang membuat jurang besar antara klub besar dengan kecil di La Liga Primera Division.
Klub-klub selain Real Madrid dan Barcelona bakal kesulitan menambah kekuatan tim setiap musimnya. Berbanding terbalik dengan aktivitas dua raksasa Spanyol tersebut pada bursa transfer demi mendatangkan pemain baru berkualitas.
Oleh karena itu, Real Madrid dan Barcelona tidak akan kesulitan merekrut pemain dengan harga mahal serta gaji tinggi. Mereka tidak akan kesulitan membangun tim meski beban gaji pemain juga besar.
Fakta yang terjadi jelas membuat klub-klub selain Real Madrid dan Barcelona berusaha mencari dana melalui cara lain, seperti menjual pemain, atribut klub, ataupun tiket musiman.
Kendati demikian, akan sulit melihat kejutan yang terjadi seperti halnya dilakukan Atletico Madrid saat menjadi juara pada musim 2013-2014. Jika aturan ini tidak diubah, Real Madrid dan Barcelona akan terus bergantian menjadi penguasa Tanah Matador.
Sumber: Berbagai sumber