Bola.com, Banjarmasin - Krisis lini belakang Arema FC sudah kronis. Hal itu terbukti dalam pertandingan melawan Barito Putera di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Rabu (23/8/2017).
Sejak menit ke-75, gelandang serang Adam Alis menjadi bek kiri menggantikan posisi Ahmad Alfarizi. Ini merupakan kali pertama sepanjang karier Adam sebagai pemain profesional.
"Memang tidak ada persiapan jadi bek kiri. Tapi pelatih instruksikan seperti itu dan saya siap. Asalkan tidak jadi kiper saya akan berusaha cepat adaptasi," kata Adam.
Baca Juga
Meski jadi bek kiri dadakan, Adam bisa dibilang sukses karena Arema bisa menang 2-1. Beberapa kali mantan pemain Persija Jakarta itu bisa membuang bola yang mengarah ke posisinya.
Pelatih Arema FC, Joko 'Getuk' Susilo memang tidak punya pilihan lain. Setelah menarik Alfarizi dan memasukkan Dendi Santoso, hanya Adam yang punya kecepatan bermain sebagai bek sayap. Dia ditugasi mengawal Rizky Pora atau David Laly yang bergantian menusuk lewat lebar lapangan.
Selain Adam, sebenarnya ada Ahmet Atayev yang bisa jadi pemain bertahan. Namun pemain asal Turkmenistan itu kurang gesit. Sementara Arema butuh pemain yang bisa mengimbangi kecepatan sayap Barito Putera.
Sebenarnya masih ada satu pemain di bangku cadangan yang bisa jadi bek sayap, yaitu Marko Kabiay. Tapi Arema ingin menjaga serangan agar tetap tajam sehingga Alfarizi digantikan Dendi dan Adam ditarik ke belakang.
"Tim pelatih tidak akan memberi tugas diluar kemampuan pemain. Adam bisa menjalankan peran itu dengan bagus," puji Getuk.
Selain Adam, bek kanan Arema juga dihuni pemain yang berposisi asli sebagai gelandang, yaitu Hendro Siswanto. Sebab, bek sayap utama, Beny Wahyudi dan Syaiful Indra Cahya tidak dibawa ke Banjarmasin akibat akumulasi kartu.
Untuk pertandingan selanjutnya, Adam dan Hendro kemungkinan besar dikembalikan ke posisi awal karena Beny dan Syaiful sudah bisa dimainkan ketika Arema menjamu PSM Makassar pada pekan depan (30/8/2017).