Bola.com, Malang - PSM Makassar hampir saja memetik tiga poin saat dijamu Arema FC pada pekan ke-22 Liga 1 2017 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (30/8/2017). Tim Juku Eja sempat unggul 3-0 di babak pertama, sebelum Arema bangkit dan menyamakan kedudukan.
Kubu PSM pun meradang. Herman Kadiaman, pelatih kiper, mengungkapkan kemenangan PSM dirampok kepemimpinan wasit Adi Riyanto yang memberi dua penalti buat Arema.
"Saya tidak perlu banyak komentar karena pertandingan ini juga disiarkan langsung," tegas Herman pada jumpa media seusai pertandingan.
Baca Juga
Herman menyoroti penalti pertama Arema. Di mana Steven Paulle dinilai Adi Riyanto melakukan pelanggaran terhadap Dedik Setiawan.
"Kami sebenarnya sudah tampil baik sesuai instruksi Robert Alberts sehingga unggul tiga gol pada babak pertama. Tapi, penalti pertama Arema itu yang membuyarkan konsentrasi pemain," ungkap Herman.
Herman juga menyoroti kinerja oknum panpel Arema FC yang terus melakukan provokasi dengan mendatangi bangku cadangan PSM.
"Tindakan oknum itu makin agresif saat kedudukan 2-3 dan 3-3. Dia pun memancing emosi dengan menyebut nama suku. Maksudnya apa?" klaim Herman.
Hal senada dikatakan Wiljan Pluim, gelandang kunci PSM. "Ada sejumlah keputusan aneh wasit. Tapi, saya tidak akan mempersoalkannya. Inilah sepak bola," kata Pluim.
Pluim justru menyoroti penampilan timnya yang kerap melempem di babak kedua atau di saat dalam posisi unggul lebih dulu di laga tandang.
"Kami harus kerja keras untuk bisa tampil lebih di pertandingan tandang. Kalau, kami bermain seperti tadi sulit buat PSM meraih kemenangan di laga tandang," pungkas Pluim mengakhiri pembicaraan.