Bola.com, Kuala Lumpur - Timnas Malaysia U-22 gagal memenuhi target merebut medali emas di SEA Games 2017 setelah takluk 0-1 dari Thailand lewat gol bunuh diri kiper sendiri, Muhammad Haziq Nadzli. Kalah di partai puncak dengan cara "tragis", selain ke kiper, sorotan juga terarah pada sang pelatih, Ong Kim Swee.
Sebagai pelatih, Ong Kim Swee, menyatakan tanggung jawab kegagalan merebut medali emas menjadi tanggung jawabnya. Spekulasi perihal masa depan pelatih 46 tahun itu pun merebak.
Pasalnya, kontrak Ong Kim Swee dengan FAM sebagai pelatih timnas tinggal tersisa beberapa bulan lagi. Pelatih asal Melaka itu, dikontrak pada Januari 2016 dengan durasi kontrak dua tahun, awalnya sebagai pelatih kepala Timnas Malaysia senior.
Baca Juga
Namun, pada Maret 2017, posisinya diturunkan menjadi pelatih Timnas Malaysia U-22 seiring kepengurusan baru Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) di bawah kepemimpinan Tunku Ismail Sultan Ibrahim.
Kontrak Kim Swee habis pada 31 Desember 2017. Kegagalan memenuhi target bisa jadi nilai minus di mata FAM. Kondisi ini coba dimanfaatkan klub untuk menggaet Kim Swee.
Yang menarik, Harian Metro pada artikel yang diunggah pada Jumat (1/9/2017), menulis bila ada beberapa klub Liga 1 di Indonesia tertarik mendatangkan pelatih yang mengantar Timnas Malaysia meraih medali emas SEA Games 2011 itu. Salah satu yang terdepan, dikabarkan merupakan klub Liga 1 yang bermarkas di Jakarta.
Ong Kim Swee hingga saat ini masih enggan menanggapi kabar itu. "Tidak ada yang bisa saya katakan soal itu (tawaran dari klub asal Indonesia). Tapi, saya memang akan bertemu FAM, secepatnya, mungkin pekan depan," kata Ong Kim Swee.
Namun, Kim Swee menjelaskan pertemuan dengan FAM itu bukan untuk membicarakan perihal kontraknya yang akan berakhir, melainkan rencana persiapan Timnas Malaysia U-22 yang akan tampil di putaran final Piala AFC U-23 di China, Januari 2018.
Di sisi lain, Kim Swee memberi "ultimatum" pada FAM untuk segera memutuskan masa depannya karena selain Piala AFC U-23 2018, tahun depan juga agenda Asian Games di Jakarta dan Palembang, sehingga ia meminta kepastian masa depannya bisa ditegaskan lebih awal.
"Saya rasa FAM akan berusaha menyelesaikan persoalan ini secepatnya. Kalau mereka ingin bicara perihal ini pada Oktober nanti, saya pikir sudah terlambat karena kami perlu menyiapka rencana awal pada tim," ujarnya.
Ketertarikan klub asal Indonesia terhadap sosok Ong Kim Swee cukup wajar. Selain dari sisi kualitas dan pengalaman melatih, ia sudah tidak asing dengan karakter permainan Indonesia. Sejak 2011, ia kerap memimpin Timnas Malaysia senior maupun kelompok usia bertanding melawan Timnas Indonesia dalam berbagai ajang, baik di laga tandang maupun kandang.