3 Calon Bintang Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18

oleh Risa Kosasih diperbarui 04 Sep 2017, 15:00 WIB
Siapa saja tiga pemain yang diprediksi tampil bersinar bersama Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 2017? (Bola.com/Ronald Seger)

Jakarta, - Perjuangan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017 yang menyedot atensi pencinta sepak bola nasional, sudah berakhir. Kini saatnya perhatian fans setia Tim Merah-Putih tertuju pada Piala AFF U-18 2017. PSSI mengirimkan 23 pemain terbaik di Timnas Indonesia U-19 untuk mengikuti ajang tahunan ini.

Piala AFF U-18 2017 diyakini akan memunculkan banyak pemain muda berbakat. Seperti pada saat Timnas Indonesia U-19 juara 2013, nama Evan Dimas langsung melejit sebagai gelandang kreator serangan Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia U-19 kali ini dibentuk lewat proses seleksi 3.000 pemain dari 28 Asosiasi Provinsi PSSI (Asprov). Pelatih Indra Sjafri bahkan sempat memanggil 14 pemain yang tinggal di luar negeri seperti Brown bersaudara, Jack dan George.

Advertisement

Menarik untuk dilihat bagaimana para Garuda Muda jadi tulang punggung baru timnas. Jika pada 2013 Skuat Garuda Nusantara bergantung pada Evan Dimas, kini Timnas Indonesia U-19 punya sejumlah pemain yang patut dinantikan kiprahnya.

Di posisi penyerang ada Egy Maulana Vikri, pencetak gol terbanyak Piala Soeratin 2016. Sementara Rachmat Irianto akan mengisi pos libero, sama seperti ayahnya, Bejo Sugiantoro, ketika membela timnas era 90-an.

Patut dinantikan pula wonderkid Timnas U-22, Saddil Ramdani, yang baru pulang dari SEA Games 2017. Winger Persela Lamongan tersebut dipanggil untuk Timnas Indonesia U-19 setelah meraih medali perunggu di SEA Games.

 

Rachmat Irianto (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)
2 dari 4 halaman

Rachmat Irianto

Rachmat Irianto yang akrab disapa Rian ini baru debut bersama Persebaya Surabaya pada 6 Juli 2017 melawan Persatu Tuban. Rian tidak kunjung mendapat kesempatan debut lantaran sering absen untuk pemusatan latihan (TC) jangka panjang bersama Timnas.

Dia memiliki ketenangan dan kemampuan membaca permainan lawan. Sebagai bek tengah, remaja 17 tahun tersebut juga berani melakukan duel.

Rian patut bersyukur pada sang ayah, mantan pemain Timnas Indonesia, Sugiantoro, karena memintanya berganti posisi dari striker menjadi stoper. Sebab, dia kini dipercaya mengawal lini belakang Timnas Indonesia U-19 dan didapuk menjadi kapten di Piala AFF nanti.

3 dari 4 halaman

Saddil Ramdani

Penyerang Timnas Indonesia, Saddil Ramdani (ketiga kiri), berebut bola dengan pemain Myanmar saat laga persahabatan di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Selasa (21/3/2017) (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Winger Persela Lamongan tersebut merupakan pemain binaan ASIFA, sekolah sepak bola milik mantan pelatih Timnas U-23, Aji Santoso. Saddil Ramdani digadang-gadang jadi penerus Maldini Pali lantaran posisinya sama, sebagai pemain sayap.

Pemain 18 tahun tersebut mampu ditempatkan di dua posisi yang berbeda. Jika di Timnas Indonesia U-22 pelatih Luis Milla memasangnya sebagai winger kanan, di Persela ia lebih sering dimainkan di sektor serangan kiri.

Penggemar sepak bola di Indonesia tentu ingat pada gol indah dari jarak jauh yang dicetak Saddil di SEA Games 2017. Pada laga melawan Filipina, 17 Agustus lalu, banyak netizen menyamakan gol pemain kidal ini seperti pemain Real Madrid, Marco Asensio.

Pemain Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana (ketiga kiri) mencoba melewati kawalan pemain Patriot Candrabhaga FC saat laga latih tanding di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (27/4). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
4 dari 4 halaman

Egy Maulana

Egy Maulana Vikri sudah mulai dikenal sejak dia membawa Indonesia juara di festival sepak bola internasional Gothia Cup 2016. Di tahun yang sama, dia juga membawa Persab Brebes U-17 menjuarai Piala Soeratin lewat koleksi 22 golnya.

Penampilan remaja asal Medan tersebut juga sempat dipuji pelatih Espanyol B, David Gallego, saat melakukan tur musim panas Juli lalu ke Jakarta. Egy dinilai punya gaya permainan seperti Lionel Messi.

Gallego memperhatikan bahwa Egy mampu membawa bola melewati beberapa pemain dan sering bergerak vertikal masuk ke dalam kotak. Selain mampu bermain di sayap, sang pemain bisa ditempatkan sebagai second striker.