Bola.com, Jakarta - PSSI melakukan moment of silence selama sehari penuh pada Senin (4/9/2017) setelah jatuhnya korban jiwa dalam pertandingan Timnas Indonesia di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (2/9/2017). Kini PSSI ingin menutup masalah yang merenggut nyawa itu dan fokus mempersiapkan lima agenda jangka pendek yang harus dijalankan.
Meninggalnya Catur Yuliantono, suporter yang menjadi korban rocket flare dalam pertandingan Timnas Indonesia kontra Fiji di Stadion Patriot menjadi duka bagi sepak bola Indonesia. Duka itu membuat PSSI memutuskan untuk melakukan moment of silence selama satu hari pada Senin (4/9/2017) untuk menghormati duka yang dialami keluarga korban.
Baca Juga
PSSI pun mengapresiasi kinerja kepolisian yang dalam waktu singkat berhasil menangkap pelaku yang membawa dan menyalakan rocket flare tersebut.
"Kami mengapresiasi pihak kepolisian yang sudah bekerja keras mulai dari hari pertandingan, melakukan olah TKP hingga menjaring pelaku. Semoga ke depan sinergi antara kepolisian dan pengamanan internal PSSI bisa ditingkatkan untuk sepak bola yang lebih baik," ujar Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, di kantor PSSI, Jakarta, Selasa (5/9/2017) siang.
"Saya ingin meyakinkan kepada semua pihak bahwa PSSI berada di jalur yang tepat. Bukan caranya yang salah atau apa yang kurang, tapi kami perlu menciptakan kesempatan untuk terus melakukan perbaikan, seperti kerja sama dengan AFC, kerja sama dengan pemerintah terkait infrakstruktur."
Federasi sepak bola Indonesia itu pun menegaskan masalah insiden itu sudah dianggap selesai. PSSI pun kini fokus mempersiapkan tiga agenda padat yang harus dijalani di mana Indonesia menjadi tuan rumah dan dua agenda Timnas Indonesia U-16 dan U-19 di luar negeri sepanjang September dan Oktober 2017.
"PSSI ingin masalah kemarin disudahi karena banyak agenda yang harus dipersiapkan ke depannya. Ada tiga agenda penting yang akan terjadi di Indonesia, yang pertama Indonesia menjadi tuan rumah netral kualifikasi Piala Asia U-16. Kedua, PSSI akan menjadi tuan rumah pertemuan AFF dan Kongres Luar Biasa AFF di Bali," ujar Ratu Tisha.
"Ketiga, kami akan segera meluncurkan filosofi sepak bola Indonesia bersama dengan national youth football championship, yaitu Piala Soeratin U-17 dan U-15 yang akan dilaksanakan di Yogyakarta. Selain itu, Timnas U-19 mulai hari ini tengah berjuang di Myanmar dalam Piala AFF U-18 2017. Nanti pada 16 September 2017 Timnas Indonesia U-16 akan menjalani kualifikasi Piala Asia U-16 di Thailand. Jadi ada lima agenda mendesak yang fokus diperhatikan," lanjut Sekjen PSSI itu.
Indonesia memang mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah netral Grup J Kualifikasi Piala Asia U-16 yang akan digelar pada 20 sampai 24 September 2017 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Dalam turnamen kualifikasi itu, Timnas Jepang, Malaysia, Guam, dan Singapura akan bersaing untuk mendapatkan dua tempat di putaran final yang digelar di Malaysia pada 20 September 2018.
Sementara itu, Timnas Indonesia U-16 sendiri akan menjalani laga kualifikasi yang sama di Thailand pada 16 hingga 24 September 2017. Tim asuhan Fachri Husaini itu akan menghadapi tim tuan rumah, Thailand, dan tiga tim lainnya, yaitu Laos, Timor Leste, dan Kepulauan Mariana Utara.
PSSI menjadi tuan rumah pertemuan anggota AFF dan Kongres Luar Biasa AFF yang diselengarakan di Bali pada 21 hingga 23 September 2017. Sementara Piala Suratin U-17 dan U-15 akan digelar pada 8 hingga 22 Oktober 2017 bertempat di Yogyakarta.