Bola.com, Yangon - Filipina jadi bulan-bulanan Timnas Indonesia U-19 pada pertandingan yang mempertemukan kedua tim di laga kedua penyisihan Grup B Piala AFF U19 2017, Kamis (7/9/2017). Sikap simpatik ditunjukkan penggawa Garuda Nusantara.
Baca Juga
Pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Thuwunna, Yangon, Timnas Indonesia U-19 tanpa ampun menggasak Filipina dengan pesta sembilan gol tanpa mampu dibalas satu gol pun oleh The Young Pinoys itu.
Kekecewaan terlihat di wajah-wajah para pemain Filipina sesaat setelah wasit Thant Zin Oo (Myanmar) meniup peluit tanda pertandingan berakhir.
Ada yang menutup muka dengan tangan, ada pula yang duduk di lapangan dengan kepala tertunduk. Salah satu bek Filipina, tampak dipeluk rekannya sesama bek. Mereka saling menghibur.
Sebelum itu, kiper Quincy Julian Boltron Kammeraad meninggalkan lapangan dengan kesal dan sejurus kemudian terlihat menangis setelah menerima kartu merah langsung dari wasit akibat melanggar Muhammad Rafli Mursalim di kotak penalti.
Situasi yang dialami lawan itu tidak lantas membuat Timnas Indonesia U-19 girang. Justru sikap sportif diperlihatkan Timnas Indonesia U-19. Feby Eka Putra dkk. menyalami pemain lawan. Ada juga yang memeluk untuk memberi dukungan.
Momen menyentuh terlihat saat para pemain Filipina berkumpul dan memberi salam di area depan bangku cadangan Tim Garuda Nusantara yang berisi tim pelatih, ofisial tim, dan beberapa pemain.
Dengan berhadapan-hadapan, Timnas Indonesia U-19 memberikan tepuk tangan tanda aplaus terhadap perjuangan yang sudah diberikan tim lawan. Tidak ada gestur jemawa yang diperlihatkan Tim Merah-Putih.
Feby Eka Putra, pemain Timnas Indonesia U-19 yang mencetak hattrick pada pertandingan ini merendah seusai laga.
"Filipina main bagus, mereka pantang menyerah. Namun, tak boleh berpuas diri. Masih ada dua laga penyisihan, kami harus berjuang meraih kemenangan agar bisa ke semifinal," ujar gelandang serang asal Sidoarjo itu.
Momen itu hanya sesaat namun pantas diacungi jempol. Saat meninggalkan stadion menuju bus yang membawa Rifad Marasabessy cs. kembali ke hotel, juga terlihat tidak ada kegembiraan berlebihan kendati mereka baru saja mengukir kemenangan sensasional.
Sikap rendah hati dan sportivitas tinggi seperti itu yang harus senantiasa ditanamkan, selain polesan teknik. Lantaran pada prinsipnya, skill dan kemampuan mengolah bola harus dibarengi dengan perilaku baik dari para pemain Timnas Indonesia U-19 untuk menggapai prestasi terbaik.
(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppie Renato dari Yangon, Myanmar)