Fasilitas Kelas 1 PB Djarum demi Cetak Atlet Berprestasi

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 09 Sep 2017, 09:55 WIB
GOR Jati milik PB Djarum berdiri di atas lahan seluas 43.207 meter persegi. (bola.com/Reza Bachtiar)

Bola.com, Kudus - Fasilitas latihan dalam suatu pembinaan olahraga merupakan hal yang krusial dalam menghasilkan atlet berbakat. Hal tersebut yang mendorongPB Djarum selalu memperhatikan fasilitas yang mereka gunakan sehingga membuat atlet termotivasi selalu meningkatkan performa.

Advertisement

Indonesia pernah berjaya di dunia bulutangkis pada era 70-an hingga 90-an. Saat itu, fasilitas latihan belum menjadi perhatian utama. Hal tersebut diungkapkan Liem Swie King yang pernah merasakan kesulitan untuk berlatih.

“Pada awal saya berlatih bulutangkis, kami tidak memiliki tempat yang khusus untuk berlatih. Kami baru bisa berlatih sore hari, karena pada siang hari lapangan kami masih digunakan untuk kegiatan produksi di pabrik Djarum,” ujar King.

“Beranjak sore, kami harus membersihkan area pabrik terlebih dahulu, lalu baru bisa latihan. Modal utama kami waktu itu cuma keinginan yang kuat untuk bisa latihan bulutangkis,” ujar pengoleksi tiga gelar All England tersebut.

Seiring berjalannya waktu dan diresmikannya PB Djarum pada tahun 1974, perhatian terhadap fasilitas bulutangkis juga semakin meningkat. PT Djarum mengorbankan area pabrik di jalan Bitingan Lama untuk dijadikan lapangan bulutangkis.

Pada 1982, PT Djarum resmi membuka tempat latihan khusus yang dinamakan GOR Kaliputu. GOR tersebut digunakan atlet PB Djarum untuk berlatih, sedangkan GOR Bitingan Lama dipergunakan masyarakat sekitar untuk bermain bulutangkis.

Prestasi Indonesia di dunia bulutangkis terus mengalami peningkatan. Hal tersebut membuat bulutangkis menjadi olahraga favorit di kalangan masyarakat. Fasilitas lapangan bulutangkis pun menjamur di Indonesia.

Seiring meningkatnya pamor bulutangkis di Indonesia, prestasi Indonesia justru menurun setelah memasuki era milenium. Melihat tren yang tidak positif tersebut, PB Djarum mulai fokus untuk meningkatkan pembinaan bulutangkis untuk usia dini.

Pada 2004, PB Djarum memulai proyek pembangunan GOR baru di jalan Jati, Kudus. GOR tersebut didirikan di atas lahan seluas 43.207 meter persegi. GOR Jati diresmikan pada 2006 dan diklaim sebagai fasilitas latihan bulutangkis terbaik di Asia.

Selain terdiri dari 16 lapangan bulutangkis, GOR Jati juga menyediakan asrama untuk para atlet yang akan menjalani pembinaan bulutangkis sejak usia dini.

Fasilitas latihan terpadu terdapat di dalam GOR Jati. (bola.com/Reza Bachtiar)

PB Djarum memiliki asrama atau mess dengan fasilitas terpadu, terdiri dari 20 kamar untuk atlet putri dan 20 kamar untuk atlet putra. Satu kamar di asrama tersebut dapat menampung dua atlet.

Selain asrama, GOR Jati juga dilengkapi dengan fasilitas gym dan ruang fisioterapi. Fasilitas kelas satu ini menjadi wadah untuk mengembangkan bibit atlet bulutangkis untuk mewakili Indonesia pada masa mendatang, sekaligus menjadikan Indonesia kembali menjadi jawara di arena bulutangkis internasional.

Berita Terkait