Hamsa Lestaluhu Jadi Nyawa Timnas Indonesia U-16

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 09 Sep 2017, 14:15 WIB
Gelandang Timnas Indonesia U-16, Hamsa Lestaluhu, menjadi bagian penting tim asuhan Fachri Husaini. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Jakarta - Gelandang Timnas Indonesia U-16, Hamsa Lestaluhu, bisa disebut menjadi nyawa Timnas Indonesia U-16. Alasannya, kegagalan tim asuhan Fachri Husaini di Piala AFF U-15 2017 tak lepas karena tidak hadirnya sang pemain asal Tulehu itu karena cedera yang dialaminya sebelum berangkat.

Fachri Husaini mengakui bahwa salah satu kesulitan yang dihadapinya untuk menangani Timnas Indonesia U-16 adalah mempertahankan mental anak-anak asuhnya. Hal tersebut bisa dimaklumi karena para pemain masih begitu belia.

Pelatih asal Lhokseumawe itu bahkan sempat mengaku bahwa dirinya seperti memiliki dua tim berbeda di dua turnamen yang diikuti, yaitu ketika di Turnamen Tien Pong Plastic 2017 dan Piala AFF U-15 2017. Ketika ditanya apa sebenarnya yang membuat Timnas Indonesia U-16 begitu berbeda. Fachri memiliki jawaban yang mngejutkan.

Advertisement

"Menurut saya karena saat itu tidak ada Hamsa Lestaluhu. Pemain itu sangat berpengaruh sekali. Saat anak-anak mengetahui Hamsa tidak bisa berangkat setelah saya umumkan hasil MRI, semua pemain terpukul, semua pemain terdiam dan menunduk," kisah Fachri Husaini.

"Saat itu saya melihat sebuah masalah. Saya pun melihat jatuhnya anak-anak di Piala AFF karena ketidakhadiran Hamsa dan bisa juga karena mental pemain yang mengisi posisi Hamsa terbebani." lanjutnya.

Fachri mengaku sudah mencoba untuk membangun kembali mental para pemain Timnas Indonesia U-16 ketika Hamsa benar-benar tidak bisa tampil di Piala AFF U-15 2017. Namun, menghadapi anak-anak di bawah usia 16 tahun bukanlah perkara mudah.

"Saya sudah sampaikan kepada para pemain bahwa saya tak ingin mereka menggantungkan diri kepada satu pemain saya. Namun, itu hanya teori saja. Jika Anda bertanya kepada anak usia 16 tahun, ketika mereka melihat pemain bagus seperti Hamsa dihantam sampai cedera, mereka pasti langsung down. Itu satu sisi yang harus diingat," ujar Fachri.

"Sisi lainnya adalah saat kepercayaan diri mereka sudah tinggi dan Hamsa mengalami musibah, itu juga membuat kami down. Kami tak bisa memulai dengan start yang bagus. Pertandingan perdana lawan Myanmar, kami imbang dan kami baru bisa menyamakan kedudukan di menit-menit akhir, padahal saat turnamen di Vietnam kami menang 4-2."

"Saya harus jujur bahwa menempa anak-anak seusia mereka itu sangat berat. Ketika saya memperbaiki kesalahan A misalnya, saya harus siap bahwa besok kesalahan itu akan kembali terulang terus," lanjutnya.

Timnas Indonesia U-16 kini tengah bersiap untuk berangkat ke Thailand untuk mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-16 2018 yang akan dimulai pada 16 September 2017. Hamsa pun sudah kembali berlatih dan siap untuk berlaga di turnamen kualifikasi tersebut.

Berita Terkait