Bola.com, Roma - Lazio menjamu AC Milan pada giornata 3 Liga Italia Serie A 2017-2018, di Stadion Olimpico, Minggu (10/9/2017). Laga kali ini bisa mendapat sematan 'perang tradisi'. Maklum, dua pelatih memiliki tradisi perseteruan panjang saat masih aktif sebagai pemain.
Baca Juga
Kehidupan Simone Inzaghi sebagai eks Lazio tak pernah jauh dari jangkauan Vincenzo Montella, mantan penggawa AS Roma. Terkadang keduanya terpisah karena status pinjaman, namun sebagian besar rentang karier mereka di ibu kota, yakni 1999-2010, membuat keduanya kerap bertemu.
Kini, Simone Inzaghi dan Vincenzo Montella bertemu dalam dimensi pekerjaan yang berbeda. Inzaghi masih mengusung nama besar klub asal Roma, sementara Montella memilih 'penerbangan' baru bersama AC Milan.
Tak pelak, pertemuan Lazio kontra AC Milan, malam ini WIB, membuka permainan tradisional mereka saat menjadi pemain, yakni bomber alias tukang gedor. Uniknya, niatan mereka membuat tim asuhan masing-masing tampil menyerang, tak seratus persen menjadi realitas.
Pada awal musim ini, Montella tergolong yang paling berhasil. AC Milan datang ke markas Lazio dengan modal produktifitas tinggi. I Rossoneri menuai kemenangan pada empat laga pertama musim ini di semua kompetisi. Hebatnya, tim asal San Siro tersebut tampil mengesankan, dengan hanya kebobolan satu gol dan mencetak 12 gol!
Catatan tersebut menjadi satu di antara penampilan terbaik sepanjang sejarah AC Milan. Bukan kebetulan semata jika Montella mampu membawa anak asuhnya tampil 'menggila' dalam menjebol ala lawan.
Sosok seperti Patrick Cutrone, Riccardo Montolivo, Andre Silva sampai Fabio Borini menjadi persona yang membuat daya gempur AC Milan seolah meledak pada awal musim. Sayang, beberapa pihak menilai AC Milan layak berpesta karena lawan-lawan mereka, yang tergolong tim kecil.
Bisa saja pendapat tersebut benar. AC Milan 'hanya' bersua Shkendija, Crotone dan Cagliari. Namun, 12 gol ke gawang lawan bukan pekerjaan mudah. Kondisi itu pula yang mengatrol kepercayaan diri para penggawa AC Milan.
Perang Kekuatan
"Saya memiliki komposisi pemain yang lengkap, dan mampu memainkan variasi apapun. Contohnya, selain Kessie, kami masih memiliki Bonaventura, Montolivo, Mauri dan Locatelli. Mereka memiliki kualitas yang berbeda, namun saling mengkapi dan membuat AC Milan tampil prima," jelas Montella, di Gazzetta.
Montella sadar masih banyak pihak yang meragukan kualitas performa anak asuhnya. Bersua Lazio menjadi ajang pembuktian bagi Montella kalau racikannya lebih hebat dibanding ramuan Simone Inzaghi.
Satu yang paling menarik adalah bagaimana Montella bakal meramu kembali skuat AC Milan yang cerai-berai karena laga internasional. Sebanyak 17 stranieri, sekaligus mencatat rekor bagi AC Milan, melakoni laga bersama timnas masing-masing.
Alhasil, tantangan terberat adalah menyatukan mereka kembali, plus mengembalikan kondisi fisik. "Kami sudah berusaha maksimal, dan saya pikir para pemainku siap tempur di laga penting ini," tegas Montella.
Setali tiga uang dengan AC Milan, kubu Lazio ingin membuktikan kalau mereka benar-benar sudah bangkit. Lazio menuai kemenangan perdana pada giornata 2 kontra Chievo di Bentegodi. Pada partai pembuka musim ini, Lazio menuai hasil imbang kontra SPAL di Olimpico.
Kenyataan tersebut membuat Pelatih Simone Inzaghi menginginkan anak asuhnya tampil seperti di markas Chievo. Sayang, ia sadar jeda internasional bisa membuat momentum tersebut tak lagi mereka miliki.
"Selalu sulit ketika Anda berada di puncak lalu harus berhenti dalam periode cukup lama. Saya berharap anak asuhku kembali ke dalam penampilan terbaik. Sekarang, kami menghadapi AC Milan, dan pertarungan pasti ketat," sebut Inzaghi.
Bagi Lazio, bersua AC Milan menjadi momentum penting bagi pemain anyar, Luis Nani. Keberadaan eks Manchester United tersebut bakal memberi warna tersendiri. Sayang, Nani belum tentu bisa menjadi starter karena posisinya bersaing dengan andalan Lazio, Luis Alberto.
Namun, setidaknya Nani bisa menjadi bagian dari pendorong penampilan lini penggempur Lazio, yang kemungkinan bakal diisi Sergej Milinkovic-Savic dan Ciro Immobile. "Saatnya memberi bukti kepada Laziale kalau skuat ini kembali utuh. AC Milan akan tampil menekan, namun Lazio bakal memberi kejutan," ancam Inzaghi.
Pelatih AC Milan, Vincenzo Montella menyadari bahaya dari Lazio. "Kami bertemu tim yang musim lalu berada di atas AC Milan, jadi ini bakal menjadi pertandingan yang ketat. Kami masih mencari potensi tim secara keseluruhan, namun bukan halangan menaklukkan Lazio," tutur sang allenatore.
Prakiraan pemain:
Lazio (3-5-1-1-): Strakosha; Radu, Vrij, Wallace; Lulic, Alberto, Leiva, Parolo, Basta; Milinkovic-Savic; Immobile
AC Milan (4-3-3): Donnarumma; Rodríguez, Romagnoli, Bonucci, Abate; Calhanoglu, Biglia,
Kessié; Borini, Silva, Suso
Head to Head
13/2/2017 Lazio 1 - 1 AC Milan (Serie A)
20/9/2016 AC Milan 2 - 0 Lazio (Serie A)
20/3/2016 AC Milan 1 - 1 Lazio (Serie A)
1/11/2015 Lazio 1 - 3 AC Milan (Serie A)
27/1/2015 AC Milan 0 - 1 Lazio (Coppa Italia)
24/1/2015 Lazio 3 - 1 AC Milan (Serie A)
5 Pertandingan Terakhir Lazio
30/7/2017 Bayer Leverkusen 1 - 3 Lazio (Persahabatan)
6/8/2017 Málaga 0 - 1 Lazio (Persahabatan)
14/8/2017 Juventus 2 - 3 Lazio (Piala Super Italia)
21/8/2017 Lazio 0 - 0 SPAL (Serie A)
28/8/2017 Chievo 1 - 2 Lazio (Serie A)
5 Pertandingan Terakhir AC Milan
10/8/2017 AC Milan 1 - 2 Real Betis (Persahabatan)
18/8/2017 AC Milan 6 - 0 Shkendija (Liga Europa)
21/8/2017 Crotone 0 - 3 AC Milan (Serie A)
25/8/2017 Shkendija 0 - 1 AC Milan (Liga Europa)
28/8/2017 AC Milan 2 - 1 Cagliari (Serie A)
Sumber: Berbagai sumber