Bola.com, Yangon - Berbagai cara dilakukan untuk menambah semangat dalam beraktivitas. Tidak terkecuali Timnas Indonesia U-19 yang saat ini sedang berjuang meraih gelar juara di Piala AFF U-18 2017 di Yangon, Myanmar.
Setiap kali sehabis menggelar sesi latihan, seluruh pemain, tim pelatih, dan ofisial tim melakukan ritual menarik. Mereka meneriakkan yel-yel yang disertai dengan beberapa gerakan khas, dengan lantang.
Baca Juga
Kebiasaan ini sudah dilakukan sejak mereka menjalani pemusatan latihan di Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur. Ide yel-yel muncul lantaran para pemain sempat mendapat gemblengan ala militer. Awalnya, ide datang dari para petugas di kalangan militer. Namun, untuk "lirik" dan gaya, merupakan hasil keroyokan tim pelatih dan ofisial tim.
Yel-yel cukup menarik karena memadukan gerakan dan teriakan yang berisi kata-kata yang membangkitkan kepercayaan diri serta yang terpenting, nasionalisme. Pasalnya, ketika bertanding, Timnas U-19 membawa nama Indonesia dan lambang Garuda di dada.
"Adakah Garuda di dadaku? Ada! Mana? Ini dia!" begitu salah satu bagian pekikan yel-yel Timnas Indonesia U-19. Pada bagian itu, yel-yel juga dibarengi aksi menepuk-nepuk dada.
Gaya anak muda zaman sekarang yang mengacu pada gaya khas selebrasi gol dap ala Paul Pogba, juga sedikit terlihat di akhir yel-yel.
Dari pengamatan Bola.com yang berada di Yangon, seluruh pemain, tim pelatih, dan ofisial tim selalu melakukan yel-yel dengan riang di akhir sesi latihan. Bahkan pelatih Indra Sjafri, yang terkenal kalem, juga ikut semangat meneriakkan yel-yel.
Selepas doa bersama, ritual yel-yel ini dilakukan. Ada tiga pemain, maju, untuk memimpin rekan-rekannya. Tim pelatih menggilir jatah tiga pemain itu.
Yel-yel tidak panjang, kurang dari satu menit. Meski begitu, yel-yel ini diyakini mampu membakar semangat para pemain untuk berani menghadapi setiap lawan dengan tekad membara demi mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional.
Untuk lebih jelasnya seperti apa yel-yel Timnas Indonesia U-19, saksikan video di bawah ini.
(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)