Biang Kekalahan Timnas U-19 karena Organisasi Pertahanan Buruk

oleh Abdi Satria diperbarui 12 Sep 2017, 06:45 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-19, Rifad Marasabessy, tampak kecewa usai kalah dari Vietnam pada laga AFF U-18 di Stadion Thuwunna, Yangon, Senin (11/9/2017). Indonesia kalah 0-3 dari Vietnam. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Makassar - Tony Ho, mantan asisten pelatih Persipura Jayapura menilai Timnas Indonesia U-19 terlalu percaya diri saat ditaklukkan Vietnam 0-3 pada lanjuta Grup B Piala AFF U-18 di Thuwarna Stadium, Myammar, Senin (11/9/2017).

Advertisement

"Vietnam membiarkan Timnas U-19 bermain terbuka dan menguasai pertandingan, khususnya di babak pertama. Mereka baru mengunci permainan setelah kita berada di daerah pertahanannya," ujar Tony kepada Bola.com, Senin (11/9/2017) malam.

Tony merujuk sukses bek kiri Lieu Quang Vinh mematikan pergerakan Egy Maulana Vikri yang ditopang Rifad Marasabessy. "Vietnam terlihat sudah mempelajari betul cara bermain Indonesia. Dengan mematikan Egy, kualitas serangan timnas menurun tajam," papar Tony.

Di sisi lain, Tony tidak melihat cederanya kiper Muhammad Riyandi sehingga digantikan M. Agil Savik jadi faktor penyebab kekalahan telak Tim Garuda Nusantara. 

"Semua gol terjadi karena organisasi pertahanan yang buruk. Andai Riyandi tetap tampil, gol Vietnam tetap terjadi," jelas Tony.

Di mata Tony, lini belakang Timnas U-19 lebih banyak terpaku ke bola tanpa mewaspadai pergerakan lawan.

"Padahal rata-rata pemain Vietnam punya kecepatan dan jeli mengisi ruang kosong. Saya juga menilai Vietnam tampil lebih spartan daripada timnas," ungkapnya.

Kelemahan lain yang terlihat pada timnas U-19, lanjut Tony, skuat Indra Sjafri belum memliki kreator seperti Evan Dimas. Tony Ho pun berharap kekalahan dari Vietnam jadi bahan evaluasi dan introspeksi diri.

"Saatnya kita kembali berpijak kebumi setelah terus mendapat mendapat pujian. Peluang Indonesia masih besar untuk lolos ke semifinal," tegas Tony yang juga sempat masuk staf kepelatihan Persela Lamongan, Arema Indonesia, dan Persebaya ISL tersebut.